Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan demikian karena melihat data bahwa sebanyak 67 persen UMKM belum menerima pembiayaan. Menurutnya, peran UMKM terhadap perekonomian nasional sangat besar.
"Potensi pembiayaan UMKM di Indonesia masih tinggi, sebanyak 67 persen UMKM belum menerima pembiayaan," kata Sis Apik dalam keterangan tertulis, Minggu, 28 Februari 2021.
Ia menjelaskan, dalam mendukung pembiayaan kepada UMKM, BNI memiliki sejumlah strategi sebagai salah satu motor penggerak program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Strategi pertama pada fase mitigasi dampak pandemi bagi debitur UMKM. Ia menyebutkan, BNI memberikan stimulus relaksasi restrukturisasi kredit terhadap 113 ribu debitur UMKM.
Kemudian, strategi kedua pada fase adaptasi digital. BNI memberikan bantuan dengan mendorong UMKM bertransformasi ke arah digital. Lalu, ketiga pada fase pemulihan giat UMKM bagi calon debitur UMKM BNI diberikan.
"Ini dilakukan dengan memberi bantuan dukungan tambahan modal kerja kepada 250 ribu UMKM di Indonesia," sebutnya.
Tak hanya itu, BNI juga memberikan bantuan subsidi bunga kepada mitra usaha terdampak covid-19 senilai Rp1,05 triliun kepada 305 ribu debitur. Kemudian BNI juga melakukan penjamian kredit sebesar Rp3,034 triliun ke 2.553 debitur.
"UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan BNI siap mendampingi UMKM untuk melalui masa sulit ini," pungkasnya.
Adapun sepanjang 2020, BNI berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak Rp22 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News