Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Kemenangan Biden, Pasar Masih Berpotensi Fluktuasi

Annisa ayu artanti • 09 November 2020 16:02
Jakarta: Meskipun kemenangan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat terpilih ke-46 memberikan angin segar bagi pasar saham, potensi fluktuasi masih ada.
 
Tim Economist Team Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat dan Emil Muhamad mengatakan kemenangan Biden sebagai suatu tahap kembali kepada 'kenormalan' yang dibutuhkan untuk stabilitas global.
 
"Kami memaknai kemenangan Biden sebagai back to decency and normalcy that mostly needed to promote global stability," tulis laporan yang dikutip Medcom.id, Senin, 9 November 2020.

Setelah sebelumnya defensif, Bahana TCW Investment Management lebih optimistis dengan mengurangi cash untuk menambah alokasi saham, terutama setelah yield SBN (Surat Berharga Negara) menurun sejalan mulai kembalinya dana investor asing.
 
Namun selama masa transisi hingga pelantikan Januari 2021, mereka mengimbau untuk tetap mewaspadai manuver faksi China Hawk yang berisiko memicu volatilitas selama tahun depan yang bersamaan dengan Perayaan 100 Tahun Partai Komunis Tiongkok.
 
Selain itu, realisasi stimulus dan katalis yang terjadi di pasar juga berasal dari dalam negeri. Investor juga diimbau untuk memperhatikan kondisi dalam negeri, khususnya implementasi dari omnibus law untuk mencapai cuan.
 
"Katalis internal yang menentukan keberlanjutan cuan investasi tergantung kepada penerimaan dan pelaksanaan omnibus law," lanjutnya.
 
Lebih lanjut, Economist Team Bahana TCW Investment Management juga mengatakan kombinasi presiden yang berasal dari Demokrat dan senat yang didominasi oleh Republik tetap positif.
 
Pasalnya, dalam pidato kemenangan Biden menegaskan bahwa dirinya akan memprioritaskan penanganan covid-19 menyusul lonjakan kasus. Hal ini diharapkan akan mendapat dukungan mudah dari kubu Republik yang menguasai Senat.
 
Biden juga diramal bisa menjadi lebih realistis dalam negosiasi untuk peningkatan corporate tax yang semula dikhawatirkan oleh kubu Republik dan investor.
 
"Trump selama ini diyakini khawatir melawan Biden yang dinilai memiliki hubungan baik dengan senat dari kubu Republik. Biden diharapkan mendapatkan dukungan untuk stimulus fiskal yang dilansir akan lebih banyak pada penguatan infrastruktur, green energy selain farmasi," tutupnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan