Sebelum melakukan investasi, ada baiknya untuk memperhatikan hal-hal berikut ini. Dilansir dari laman Amartha.com, Jumat, 25 Desember 2020, ada lima hal penting yang harus diperhatikan sebelum Anda berinvestasi.
1. Siapa yang butuh investasi?
Sebelum memulai berinvestasi Anda harus mempunyai mindset untuk masa depan. Mempunyai pikiran ke depan akan memudahkan Anda untuk memulai berinvestasi, meskipun saat ini mungkin belum mempunyai dana.
2. Investasi dengan tujuan
Berinvestasi dengan tujuan, itulah hal penting sebelum berinvestasi. Anda berinvestasi untuk mempersiapkan kebutuhan hidup untuk masa depan Anda sendiri, keluarga atau anak.
3. Risiko musibah
Anda juga harus memikirkan risiko yang terjadi berupa kehilangan aset atau harta benda akibat pencurian, kecelakaan atau bencana alam. Jika penghasilan Anda memadai, bisa dipertimbangkan untuk memulai investasi dalam berbagai bentuk. Anda bisa menggunakan untuk asuransi, menabung atau berinvestasi.
4. Gunakan “Latte Factor”
Anda belum mempunyai dana yang cukup untuk berinvestasi. Mungkin Anda harus hidup hemat. Survei pada 2016 dari Bustle, sebagian besar orang menghabiskan uang untuk makan diluar. Kebiasaan minum kopi di kafe, makan bersama teman-teman diluar dan memesan makanan via online juga termasuk dalam survei tersebut.
Menurut perencana finansial dari Amerika Serikat David Bach, pengeluaran-pengeluaran kecil harus ditiadakan jika Anda mau berhemat. Misalnya, kopi yang dibeli di coffee shop sekitar Rp30 ribu. Bayangkan dalam 30 hari, Anda menghabiskan Rp900 ribu untuk membeli kopi. Jika setahun, Anda membeli kopi dapat menghabiskan Rp10 juta. Uang itu bisa Anda tabung, berinvestasi atau melakukan pendanaan di peer to peer lending.
5. Keamanan investasi
Sebelum berinvestasi Anda juga harus mengetahui keamanan investasi. Baca buku, nonton video dan ikut seminar/workshop tentang investasi. Kemudian, lihat dulu keamanan perusahaan investasi tersebut. Apakah sudah terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK)? Bagaimana track recordnya? Apakah aman?
Di Amartha kami telah bekerjasama dengan Jamkrindo (Jaminan Kredit Indonesia). Amartha juga sudah memiliki sistem credit scoring untuk memastikan bahwa penerima dana atau mitra Amartha terseleksi dengan baik, telah terdaftar OJK serta keamanan dalam website dengan sertifikat SSL.
Di Amartha, selain melakukan pendanaan juga memberikan dampak sosial. Sebagai platform peer-to-peer lending, Amartha menghubungkan para wirausaha mikro perempuan di pedesaan yang membutuhkan dana dengan orang-orang baik di kota yang ingin membantu mendanai usaha mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News