Mata uang rupiah. Foto : AFP.
Mata uang rupiah. Foto : AFP.

Kebangkrutan Silicon Valley Bank Bisa Dorong Kenaikan Rupiah, Kok Bisa?

Arif Wicaksono • 14 Maret 2023 15:21
Jakarta: Kejatuhan Silicon Valley Bank (SVB) membuat mata uang rupiah bisa menguat karena dolar AS melemah. Penyebabnya karena penutupan SVB memicu reli aset safe haven, seperti obligasi pemerintah AS.
 
Kejatuhan SVB membuat imbal hasil Treasury AS (UST) 10 tahun lebih rendah menjadi 3,57 persen. Sedangkan UST dua tahun, yang sensitif terhadap perubahan suku bunga kebijakan, turun menjadi 3,98 persen.
 
Mirae Sekuritas memprediksi Indeks dolar AS untuk tren lebih rendah dalam jangka menengah dan panjang USD terus melemah minggu ini dengan indeks jatuh ke 103,85, level terendah dalam hampir satu bulan.

Pada Maret, indeks dolar AS mengalami penurunan sebesar satu persen month to date, menyusul kenaikan signifikan di Februari sebesar 2,7 persen dalam sebulan. Dibandingkan dengan penutupan tahun lalu, indeks USD masih naik 0,3 persen year to date (Ytd).
 
"Kami perkirakan indeks dolar AS akan melemah sepanjang tahun karena Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga di semester I-2023 jauh di depan ECB dan BoE. Kami yakin ECB dan BoE akan mengakhiri siklus pengetatan moneter di semester dua 2023," jelas Mirae Sekuritas, dalam risetnya, Selasa, 14 Maret 2023.
 
Pertumbuhan pekerjaan AS masih solid di Februari, dengan nonfarm payrolls meningkat sebesar 311 ribu (vs konsensus 225k). Namun, hasil seperti itu masih merupakan langkah turun dari angka revisi Januari sebesar 504 ribu (vs perkiraan sebelumnya sebesar 517 ribu).
 
Adapun indikator yang lebih kritis dalam memerangi inflasi Fed, rata-rata pendapatan per jam di Februari, hanya naik sebesar 0,2 persen MoM, atau 4,6 persen YoY (vs konsensus 4,8 persen YoY).
 
"Kami menganggap laporan ketenagakerjaan AS Februari secara umum berada di sisi yang lebih lemah. Meskipun komentar lebih hawkish dari Ketua Fed Jerome Powell minggu lalu, kami mempertahankan ekspektasi kami saat ini untuk kenaikan 25 bps pada pertemuan FOMC berikutnya pada 21-22 Maret dan Mei," jelas dia.
 
Selain itu, dengan krisis SVB, yang sebagian disumbangkan oleh pengetatan moneter yang agresif di AS, lintasan kenaikan suku bunga kebijakan harus diperlambat atau dihentikan lebih awal dari harga pasar untuk menghindari krisis lain di perusahaan keuangan AS lainnya.

Rupiah menguat

Imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia 10T dan 2T masing-masing turun menjadi 6,86 persen dan 6,50 persen kemarin, seiring dengan penurunan imbal hasil UST 10T dan 2T.
 
Sedangkan mata uang rupiah, menguat 0,6 persen menjadi Rp14.365 terhadap USD. Mata uang rupiah tetap menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terbaik terhadap USD dibandingkan mata uang global lainnya.
 
"Berdasarkan tren terkini, kami percaya bahwa rupiah akan menguat dalam jangka menengah dan panjang, mengingat ekonomi domestik yang stabil dan kondisi keseimbangan eksternal yang kuat," tegas Mirae Sekuritas.
 
Minggu ini, data neraca perdagangan Indonesia Februari akan dirilis. Mirae memperkirakan surplus akan tetap solid, meski lebih rendah dari Januari sebesar USD3.9 miliar dengan mencapai sebesar USD3.2 miliar. Hal ini sebagian besar ditopang oleh ekspor nonmigas yang tetap tinggi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan