"Kinerja semester pertama 2023 sangat baik karena permintaan pasar untuk pupuk NPK khususnya dari kalangan perkebunan sawit, karet, kopi dan kakao masih sangat tinggi," ujar Direktur Utama SAMF Yahya Taufik, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 31 Juli 2023.
Dia membeberkan, peningkatan penjualan tidak saja didukung oleh adanya permintaan yang cukup besar, tapi juga karena naiknya volume pupuk yang terjual. Akhir Juni 2023, penjualan perseroan mencapai Rp2,77 triliun, sedangkan periode sama di 2022 sebesar Rp1,45 trilliun.
Sementara itu, per akhir Juni 2023, laba tahun berjalan perseroan melonjak 70,52 persen menjadi Rp245,23 miliar, dibandingkan perolehan enam bulan pertama di 2022 sebesar Rp143,81 miliar.
Di sisi lain, perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan distribusi pupuk NPK ini mencatatkan aset sebesar Rp2,73 triliun dengan liabilitas Rp1,53 triliun, serta ekuitas sebesar Rp1,20 triliun.
"Kami optimis target penjualan 2023 sebesar Rp4,4 triliun akan terlampaui, karena tingginya permintaan pupuk baik dari existing maupun new customer, bahkan perseroan sudah mengantongi pesanan hingga Desember 2023," tutup Yahya Taufik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News