Dalam laporan yang dikutip dari keterbukaan informasi di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 20 April 2020, produksi nikel matte sepanjang kuartal pertama 2020 sebesar 17.614 metrik ton.
CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter mengatakan realisasi produksi tersebut lebih tinggi 35 persen dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 13.080 metrik ton. Namun, kata Nico, lebih rendah 14 persen dibandingkan periode sebelumnya yakni pada kuartal empat 2019 yang sebesar 20.494 metril ton.
Nico menjelaskan hal tersebut disebabkan oleh adanya aktiva pemeliharaan yang memang terencana.
"Namun demikian pencapaian ini kami yakin dapat mempertahankan tingkat produksi kami pada 2020,” kata Nico.
Tahun ini Vale membidik target produksi nikel dalam matte kurang lebih sebanyak 71 ribu metrik ton. Target produksi ini memang tidak jauh berbeda dengan target produksi pada 2019 lalu yaitu sebesar 71 ribu-73 ribu metrik ton.
Adapun pada tahun ini, Vale memang memilih untuk fokus mempertahankan produksi nikel dalam matte seperti pada tahun sebelumnya. Apalagi 2020 ini larangan ekspor nikel sudah diberlakukan.
Target produksi yang dipatok relatif stagnan dengan tahun lalu karena pada 2020 ini, Vale juga akan fokus membangun furnace atau tungku pembakaran. Pembangunan dijadwalkan akan berlangsung pada kuartal IV-2020 berbarengan dengan kegiatan pemeliharaan rutin furnace atau tungku pembakaran lainnya milik Vale.
Sebagai informasi di tahun lalu mengantongi pendapatan hingga USD782,01 juta sepanjang 2019. Angka ini naik satu persen dibandingkan pendapatan pada 2018 yang sebesar USD776,9 juta.
Pendapatan Vale memang bertumbuh pada 2019, akan tetapi laba bersihnya justru tertekan. Tercatat, laba periode berjalannya INCO terkoreksi 5,14 persen menjadi USD57,40 juta dari sebelumnya USD50,51 juta.
Melihat kondisi ini, pada 2020 Vale memasang strategi untuk efisiensi biaya. Sebab, sekitar 30 persen dari biaya produksinya adalah biaya energi, minyak dan batubara, yang harganya juga mengikuti harga pasar dunia. Di samping itu, Vale terus berinovasi untuk memperbaiki proses yang ada di pabrik melalui beberapa inovasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News