Melansir Antara, Kamis, 2 November 2023, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis pagi menguat sebesar 0,39 persen atau 62 poin menjadi Rp15.874 per USD dari sebelumnya Rp15.936 per USD.
baca juga: Investor Tunggu The Fed, Rupiah Melemah Lagi |
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 54,75 poin atau 0,82 persen ke posisi 6.697,17. Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 11,83 poin atau 1,35 persen ke posisi 890,71.
Aset berisiko mendapatkan efek positif setelah Bank Sentral AS (Federal Reserve) pada Rabu mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,25 persen sampai 5,5 persen. Meskipun tak berubah, namun level tersebut merupakan level tertinggi dalam 22 tahun terakhir.
Melansir Xinhua, Kamis, 2 November 2023, Dewan Kebijakan Federal Reserve AS atau Federal Open Market Committee (FOMC) menyampaikan keputusan tersebut karena imbal hasil (yield) obligasi Treasury AS jangka panjang melonjak dalam beberapa bulan terakhir.
Siklus kenaikan suku bunga
Para ekonom ABN Amro mengatakan The Fed telah mencapai akhir dari siklus suku bunga tinggi dan terbuka untuk menurunkan suku bunga."Kami pikir Juli adalah kenaikan terakhir dalam siklus tersebut, dan pembacaan inflasi inti yang tidak terlalu buruk akan memberikan kepercayaan diri kepada FOMC untuk mempertahankan kebijakannya selama beberapa bulan mendatang. Kami terus memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga mulai Maret mendatang," kata mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News