Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Ini Langkah yang Harus Ditempuh Biar Inflasi Terkendali

Antara • 28 November 2023 11:53
Palembang: Deputi Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Selatan Nur Cahyo menyebutkan potensi kenaikan harga volatile food atau pangan yang harganya mudah bergejolak, harus dijaga agar inflasi di Kota Palembang terkendali hingga akhir tahun.
 
Nur Cahyo mengatakan, secara umum kenaikan harga bahan pangan di Palembang cukup terkendali. Namun tren inflasi yang naik membuat perhatian terhadap potensi kenaikan dari volatile food tetap harus dijaga.
 
Adapun komoditas yang diperkirakan berpotensi mempengaruhi inflasi Kota Palembang diantaranya cabai merah, tahu tempe, dan gula pasir.

"Kenaikan harga tahu dan tempe ini perlu diwaspadai kenaikan, sebab harga impor kedelai sebagai bahan baku cukup tinggi," jelas Nur Cahyo saat menjadi pembicara pada kegiatan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), di Palembang, dikutip Selasa, 28 November 2023.
 
Ia mengatakan, tren inflasi Palembang terus mengalami penurunan sejak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tahun lalu. Akan tetapi, berkaca pada kenaikan inflasi pada Oktober 2023 yang sebesar 0,53 persen secara bulan (mtm) menjadi peringatan untuk menjaga laju inflasi pada November dan Desember 2023 tidak tembus di atas empat persen
 
"Berdasarkan hasil tracking BI Sumsel, pada November 2023 akan terjadi kenaikan, sehingga perlu dijaga agar dalam dua bulan terakhir pada 2023 tidak menghasilkan inflasi di atas empat persen," ujar dia.
 
Baca juga: Pemerintah Telat Antisipasi, Masyarakat Keburu 'Dicekik' Lonjakan Harga Beras
 

Upaya yang harus dilakukan demi tekan inflasi


Dalam menekan inflasi hingga akhir 2023, katanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang harus melakukan kembali operasi pasar dengan fokus menjual komoditas-komoditas yang menjadi penyumbang inflasi yang tren harganya yang cukup tinggi.
 
Kemudian, mengimplementasikan realisasi kerja sama antar daerah (KAD) untuk komoditas yang memiliki harga cukup tinggi di Kota Palembang dengan beberapa kabupaten dan kota lain.
 
"Apabila KAD sudah terealisasi, maka selanjutnya harus meningkatkan volume transaksinya, dengan begitu pasokan komoditi yang memiliki harga cukup tinggi ini melimpah, sehingga dapat menekan harganya," jelas Nur Cahyo.
 
Lalu, mensubsidi ongkos angkut dari para distributor dengan memanfaatkan biaya tak terduga, sehingga harga jualnya lebih murah. Sebab, hingga kini fasilitas tersebut masih minim.
 
"Berikutnya, harus sering berkoordinasi dengan TPID pada tingkat teknis untuk memonitor pergerakan harga komoditas di pasar-pasar setiap minggu, sehingga apabila terjadi kenaikan harga komoditas yang anomali dapat ditindaklanjuti, serta membangun komunikasi efektif dengan masyarakat untuk mencegah berbelanja secara berlebih," beber dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan