Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Pemegang Saham Kalbe Farma Restui Perubahan Jajaran Direksi

Annisa ayu artanti • 23 Desember 2020 16:47
Jakarta: Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Kalbe Farma Tbk menyetujui perubahan susunan anggota direksi perseroan.
 
RUPSLB juga menyetujui pengunduran diri Ongkie Tedjasurja dari posisi direktur pemasaran atau Chief Marketing Officer (CMO). Ongkie akan fokus menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sanghiang Perkasa atau yang dikenal KALBE Nutritionals.
 
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius mengatakan perubahan direksi disesuaikan dengan bisnis Kalbe Farma ke depan. Pandemi covid-19, di sisi lain, membuat masyarakat meningkatkan konsumsinya pada produk kesehatan.

"Kami melihat banyak sekali kebutuhan makanan kesehatan, minuman kesehatan, herbal kita, nutrisi kesehatan, semua dicari masyarakat kita. Jadi itu ada peluang besar mengembangkan peluang divisi kita di nutrisi kesehatan," kata Vidjongtius dalam konferensi pers virtual, Rabu, 23 Desember 2020.
 
Vidjongtius menuturkan Ongkie menguasai nutrisi kesehatan sehingga perusahaan ingin dia fokus mengembangkan divisi nutrisi kesehatan yang ada di grup.
 
"Sehingga dia bisa fokus, konsentrasi untuk memperbesar pertumbuhan atau layanan, khususnya di nutrisi untuk seluruh masyarakat indonesia maupun ke luar negeri, jadi ada ekspor juga di situ," jelasnya.
 
Dengan demikian, berikut susunan direksi dan komisaris Kalbe Farma terbaru.
 
Komisaris
Presiden Komisaris: Bernadette Ruth Irawati Setiady.
Komisaris: Santoso Oen.
Komisaris: Ferdinand Aryanto.
Komisaris: Ronny Hadiana.
Komisaris Independen: Lucky Surjadi Slamet.
Komisaris Independen: Lilis Halim.
Komisaris Independen: Adi Harsono.
 
Direksi
Presiden Direktur: Vidjongtius.
Direktur: Djonny Hartono Tjahyadi.
Direktur: Bujung Nugroho.
Direktur: Sie Djohan.
Direktur: Bernadus Karmin Winata.
 
Dalam keterangan resmi perusahaan menuju penghujung tahun dengan posisi keuangan yang sehat, Kalbe Farma telah membagikan dividen interim sebesar Rp281,3 miliar kepada pemegang saham pada 18 Desember 2020, sehingga setiap saham akan mendapatkan dividen tunai sebesar Rp6.
 
Perseroan optimistis akan potensi pertumbuhan ke depan dan akan menyelesaikan dana belanja modal yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp1 triliun. Kedepannya, perseroan akan berupaya mempertahankan kebijakan untuk membagikan dividen sekitar 45-55 persen dari laba bersih, dengan mempertimbangkan rencana pengembangan dan kebutuhan dana perseroan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan