"Rupiah dengan kurs JISDOR kami perkirakan bergerak ke level Rp14.050 per USD. Ekspektasi pasar bahwa BI akan menahan tingkat suku bunga akan membuat nilai tukar rupiah menguat terhadap USD," kata Ahmad Mikail, dalam riset hariannya, di Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021.
Sedangkan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN), lanjutnya, diperkirakan mengalami penurunan hari ini. Imbal hasil SUN bertenor 10 tahun kemungkinan bergerak di rentang 6,10-6,15 persen. Sementara pasar obligasi diproyeksikan menguat hari ini. Pasar obligasi domestik Rabu kemarin mengalami koreksi.
"Pasar obligasi Indonesia diperkirakan menguat hari ini seiring stabilnya indeks USD dan turunnya imbal hasil UST. Para pelaku pasar menanti hasil RDG BI hari ini yang diperkirakan menahan tingkat suku bunga BI 7-D RR di level 3,75 persen. Keputusan tersebut kemungkinan mendorong penguatan pasar obligasi Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, dolar Amerika Serikat jatuh terhadap sebagian besar mata uang pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Pasalnya sentimen risiko terangkat di tengah optimisme tentang paket stimulus besar-besaran di bawah pemerintahan baru Joe Biden yang kemungkinan akan mendukung pemulihan ekonomi AS.
Greenback melemah terhadap yen serta mata uang terkait dengan harga komoditas seperti dolar Australia, Kanada, Selandia Baru, dan krona Norwegia. Dolar AS turun ke level terendah tiga tahun terhadap mata uang Kanada dan sterling, sementara mencapai level terendah dua minggu terhadap yen.
S&P 500 naik ke tertinggi baru sepanjang masa, sementara harga minyak mentah berjangka AS naik seiring berlanjutnya reli risiko. Biden dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB) bersumpah untuk mengakhiri 'perang tak beradab' di negaranya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News