Mengacu data Bloomberg pada Selasa sore, 16 Agustus 2024 mata uang Garuda itu menguat 24,5 poin atau 0,15 persen menjadi Rp16.164,5 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.160 per USD.
Adapun pada penutupan perdagangan kemarin rupiah berada pada posisi Rp16.179 per USD.
Baca juga: Mampukah Rupiah Perkasa Hari Ini? |
Melansir Antara, Analis ICDX Taufan Dimas Hareva mengatakan penguatan rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa terjadi karena kekhawatiran pasar jika Amerika Serikat (AS) akan jatuh dalam resesi.
"Kinerja mata uang rupiah terdorong menguat imbas lemahnya kinerja mata uang dolar AS pasca munculnya kekhawatiran AS akan jatuh ke dalam resesi kembali terjadi menyusul lemahnya data ekonomi terbaru," kata Taufan di Jakarta.
AS hadapi ancaman resesi
Amerika Serikat kini menghadapi ancaman resesi yang semakin menguat, dengan kekhawatiran pasar mengenai potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve (Fed) yang mungkin akan memperburuk kondisi ekonomi.Sentimen pasar saat ini mencerminkan ketidakpastian mengenai apakah kebijakan Fed yang lebih longgar akan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa memicu kondisi "hard landing" yang parah.
Seperti diketahui, Hard landing merujuk pada penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi yang sering kali diikuti oleh resesi mendalam dan berkepanjangan, sebuah skenario yang saat ini menjadi kekhawatiran utama di kalangan pelaku pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News