Ilustrasi. FOTO: MI/ATET DWI PRAMADIA
Ilustrasi. FOTO: MI/ATET DWI PRAMADIA

Harga Komoditas Tinggi hingga Insentif Pajak Buat Laba Astra International Melesat 25% di 2021

Annisa ayu artanti • 28 Februari 2022 15:56
Jakarta: PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih sebesar Rp20,2 triliun di 2021 atau meningkat sebanyak 25 persen dibandingkan 2020. Peningkatan laba disokong pendapatan bersih konsolidasian grup yang sebesar Rp233,5 triliun atau meningkat 33 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
 
"Grup mencatatkan kinerja yang baik pada 2021, terutama didorong oleh peningkatan penjualan di divisi otomotif, yang didukung oleh insentif pajak barang mewah sementara dari pemerintah, dan harga komoditas yang lebih tinggi," kata Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro, dalam siaran persnya, Senin, 28 Februari 2022.

Berdasarkan kinerja kegiatan bisnis, lini bisnis otomotif Astra mencatat laba bersih sebesar Rp7,29 triliun pada 2021, atau meningkat 170 persen dibandingkan dengan 2020. Djonny menjelaskan peningkatan kinerja ini dikarenakan pemulihan dari dampak buruk pandemi yang signifikan.
 
Selain itu, terdapat langkah-langkah penanggulangan yang berimbas terhadap kinerja divisi ini pada kuartal kedua tahun lalu, serta peningkatan volume penjualan pada 2021, terutama pada segmen kendaraan roda empat yang didukung oleh insentif sementara pajak penjualan barang mewah.

Sementara untuk bisnis jasa keuangan, perseroan mencatat laba sebesar Rp2,94 triliun atau meningkat 49 persen dibandingkan dengan 2020. Kemudian bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi mencatat laba sebesar Rp6,13 triliun, meningkat 79 persen dibandingkan dengan 2020.
 
Untuk bisnis agribisnis, Astra juga mencatat laba sebesar Rp1,57 triliun, atau meningkat 137 persen dibandingkan dengan periode 2022. Selanjutnya untuk infrastruktur dan logistik tercatat laba sebesar Rp69 miliar atau naik 53 persen.

Bisnis teknologi informasi

Sedangkan untuk bisnis teknologi informasi dan properti perseroan mencatat laba masing-masing sebesar Rp67 miliar dan Rp117 miliar atau meningkat 86 persen dan 26 persen dibandingkan dengan 2020. Di sisi lain, mengenai nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2021, perseroan mencatat Rp4.250, naik 11 persen ketimbang posisi pada 31 Desember 2020.
 
Untuk kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup, perseroan mencatat sebesar Rp30,7 triliun pada 31 Desember 2021, dibandingkan dengan Rp7,3 triliun pada akhir 2020. Peningkatan kas bersih disebabkan oleh kinerja penjualan yang membaik.
 
Sedangkan untuk utang bersih anak perusahaan jasa keuangan grup tercatat stabil sebesar Rp39,2 triliun pada 31 Desember 2021, dibandingkan dengan akhir 2020. Perekonomian Indonesia telah menunjukkan peningkatan sepanjang 2021, lanjutnya, namun grup diperkirakan tetap menghadapi tantangan dari situasi pandemi yang masih berlangsung.
 
"Dengan posisi keuangan yang kuat, grup akan terus fokus mencari peluang bisnis baru untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan