Ilustrasi dana asing kabur dalam bentuk dolar AS - - Foto: dok AFP
Ilustrasi dana asing kabur dalam bentuk dolar AS - - Foto: dok AFP

Gara-gara Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Kehilangan USD1,29 Miliar Modal Asing

Husen Miftahudin • 17 Maret 2022 13:21
Jakarta: Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mengatakan dampak negatif dari perang Rusia-Ukraina muncul dari transmisi jalur keuangan global, selain jalur komoditas.
 
"Dengan pecahnya perang, ketidakpastian global meningkat drastis dan mendorong arus modal keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia," ungkap Riefky dalam rilis Analisis Makroekonomi yang dikutip Kamis, 17 Maret 2022.
 
Sejak hari pertama invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, Indonesia telah mengalami arus modal keluar secara masif hingga pertengahan Maret. Indonesia mencatatkan arus modal keluar sebesar USD1,29 miliar, turun dari USD5,15 miliar ke USD3,86 miliar dalam kurun waktu kurang dari tiga pekan.


Riefky melanjutkan, naiknya ketidakpastian dan aksi flight to safety oleh para investor juga tercermin dari pelebaran spread imbal hasil surat utang pemerintah tenor 10-tahun dan 1-tahun di Maret dibandingkan bulan sebelumnya.
 
"Terlepas dari itu, penurunan porsi kepemilikan asing pada aset finansial Indonesia selama era pandemi dan performa perdagangan yang baik telah menahan tekanan arus modal keluar pada nilai rupiah," sebutnya.
 
Akibat naiknya harga energi, jelas dia, keuntungan pada nilai tukar rupiah akibat performa perdagangan yang sangat baik melebihi tekanan depresiasi dari arus modal keluar, sehingga mata uang Garuda tersebut terapresiasi dari sekitar Rp14.380 per USD di akhir Februari ke sekitar Rp14.320 per USD di pertengahan Maret.
 
Ia menyatakan terlepas dari guncangan pada pasar keuangan global, rupiah cenderung stabil dan memiliki performa yang relatif baik ketimbang mata uang negara peers. Dengan tingkat depresiasi sebesar 0,58 persen (ytd) sejak awal tahun dan depresiasi tahunan sebesar 0,43 persen (yoy), rupiah menunjukkan pergerakan stabil di tengah shock ekonomi dan geopolitik yang sedang berlangsung.
 
Di sisi lain, tidak ada perubahan signifikan pada cadangan devisa Bank Indonesia di Februari 2022. Tercatat sebesar USD141,4 miliar, cadangan devisa meningkat bahkan kurang dari USD1 miliar dari USD141,3 miliar di bulan sebelumnya.
 
"Tingkat cadangan devisa setara 7,5 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran beban hutang, cadangan devisa ini jauh di atas standar kecukupan internasional sebesar tiga bulan impor dan dianggap sangat cukup sekiranya diperlukan sewaktu-waktu untuk intervensi dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," tutup Riefky.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan