Tercatat, pemerintah telah meningkatkan plafon penyaluran KUR untuk 2021 sebanyak Rp253 triliun, lebih besar dibandingkan porsi 2020 yang sekitar Rp190 triliun.
"Porsi KUR tahun ini kami tambah lagi jadi Rp253 triliun, tahun lalu hanya Rp190 triliun, saat ini Rp253 triliun dengan bunga tiga persen sampai akhir tahun. Ini stimulus yang saya kira bisa gerakkan ekonomi," katanya dalam opening ceremony sentra vaksinasi Hippindo-Kemenkop, Senin, 7 Juni 2021.
Teten juga menuturkan ia telah mendapat informasi dari Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) bahwa permintaan atas KUR oleh UMKM saat ini sangat tinggi. Hal itu membuatnya bertambah yakin bahwa UMKM mampu menjadi pemulih dan penggerak ekonomi.
"Dari laporan bank dari teman Himbara sekarang ini kredit yang sangat tinggi permintaannya adalah KUR, jadi memang yang menggerakkan ekonomi sekarang UMKM, kalau yang besar-besar wait and see dulu," ungkapnya.
Adapun berdasarkan catatan Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian realisasi KUR hingga 2 Juni 2021 sebesar Rp103,19 triliun atau 40,79 persen dari target yang sebesar Rp253 triliun.
KUR tersebut diberikan kepada 2,81 juta debitur sehingga total outstanding-nya sejak Agustus 2015 sebesar Rp259,05 triliun dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) sebesar 0,71 persen.
Penyaluran KUR selama 2021 terbagi atas KUR Super Mikro sebesar 4,71 persen, KUR Mikro 61,6 persen, KUR Kecil 33,67 persen, dan KUR Penempatan TKI 0,03 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News