IPO Cinema XXI. Foto: dok Cinema XXI.
IPO Cinema XXI. Foto: dok Cinema XXI.

IPO, Cinema XXI Incar Raup Dana Segar Rp2,25 Triliun

Husen Miftahudin • 02 Agustus 2023 13:24
Jakarta: Perusahaan bioskop, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) resmi menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CNMA pada hari ini.
 
"Hari ini, Cinema XXI memulai sebuah milestone penting, yakni menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia," kata Direktur Utama Cinema XXI Hans Gunadi dalam siaran persnya, Rabu, 2 Agustus 2023.
 
Cinema XXI mengincar meraup dana segara sebanyak Rp2,25 triliun dengan menerbitkan 8,335 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,0 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran saham perdana (IPO) dengan harga penawaran Rp270 untuk setiap lembar saham.

Sekitar 65 persen dari dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk pendanaan belanja modal pengembangan jejaring bioskop Cinema XXI di Indonesia. Cinema XXI berencana untuk menambah jumlah layar sekitar 10 persen per tahun hingga lima tahun ke depan yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.
 
Kemudian, sekitar 15 persen dana bersih yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha Cinema XXI. Sisanya, sekitar 20 persen akan digunakan untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang bank.
 
"Dengan prospek peningkatan jumlah masyarakat berpenghasilan menengah dan kondisi demografi yang terus meningkat, serta semangat untuk terus memberikan layanan hiburan menonton film dengan kualitas terbaik, kami yakin inilah saat yang tepat untuk melaksanakan IPO dan menjadi perusahaan publik," tuturnya.
 

Laris manis


Optimisme Cinema XXI akan prospek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia tercermin dari minat investor pada masa penawaran awal yang telah berlangsung pada 10-14 Juli 2023 dan masa penawaran umum yang telah berlangsung pada 27-31 Juli 2023 lalu. Saham IPO Cinema XXI mengalami kelebihan permintaan atau oversubscription.
 
"Minat investor dalam penjatahan terpusat atau pooling tranche sangat tinggi. Itu sebabnya terjadi kelebihan permintaan atau oversubscription terhadap saham Cinema XXI hingga 25,7 kali. Oleh karena itu, pooling allocation mengalami peningkatan dari 2,5 persen menjadi 12,5 persen dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Cinema XXI sebagai dampak dari oversubscription tersebut," kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana.
 
Oki pun menyambut baik dan mengapresiasi respons positif dari para investor. Pendanaan yang diperoleh dari IPO akan memperkuat permodalan dan mendukung perluasan jejaring bioskop Cinema XXI.
 
"Selain itu, IPO akan menjadi momentum bagi Cinema XXI untuk menjadi perusahaan publik dengan Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang baik dan meneguhkan komitmen kami terhadap Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG), termasuk mengokohkan komitmen kami dalam mengembangkan industri film Tanah Air," tambah Hans.
 
Baca juga: Minat IPO Masih Tinggi, Ada 39 Perusahaan Antre

Kinerja keuangan yang solid


Cinema XXI di sepanjang 2022 membukukan pendapatan sebesar Rp4,40 triliun atau setara dengan 64 persen perolehan pendapatan pada 2019 sebesar Rp6,89 triliun, sementara Cinema XXI baru kembali beroperasi dengan kapasitas penuh pada Mei 2022.
 
Pada kuartal pertama 2023, pendapatan Cinema XXI meningkat sebesar Rp247,6 miliar atau 39,0 persen, menjadi Rp883,2 miliar dari sebelumnya sebesar Rp635,6 miliar untuk periode yang sama 2022.
 
Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan usaha bioskop, makanan dan minuman, iklan dan kegiatan usaha lainnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan