"Soal suku bunga, sudah mulai turun di beberapa bank besar, kredit modal kerja sudah single digit," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam webinar di Jakarta, Kamis, 25 Februari 2021.
Meski begitu, ia mengakui, suku bunga di bank-bank kecil memang masih mengalami perlambatan penurunan. Wimboh menyebut, lambatnya transmisi penurunan suku bunga acuan kepada bank-bank kecil memang tidak bisa cepat karena tekanannya berbeda.
"Untuk kredit konsumsi, untuk bank secara khusus yang beroperasi ritel, memang belum bisa melakukan percepatan. Bank-bank ritel ini tidak bisa dilakukan percepatan yang sama dengan bank-bank besar, karena tekanannya berbeda," jelas dia.
Ia menambahkan, saat ini bank memang masih menjalankan restrukturisasi kredit yang totalnya mencapai Rp987 triliun. Sebagian restrukturisasi kredit ini dilakukan dengan penundaan pembayaran bunga sehingga pendapatan bank berkurang.
Sementara di sisi lain, terjadi peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang membuat bank harus memberikan bunga simpanan. Kondisi inilah yang menurut Wimboh, menyebabkan tren penurunan suku bunga di perbankan sedikit mengalami perlambatan.
"Sehingga ini terjadi trade off, bagaimana bank bisa meng-adjust dengan baik, tapi kami juga harus menjaga bagaimana stabilitas, kita yakinkan, sehingga jangan sampai trade off penurunan suku bunga tetapi membuat masalah di individu perbankan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
