Hasil kinerja tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan dengan opini wajar tanpa modifikasian. Sedangkan terkait pendapatan usaha tercatat sebesar Rp15,83 triliun atau turun 32,83 persen (yoy) dari Rp23,57 triliun.
Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan dibukukan sebesar Rp13,65 triliun atau turun 32,5 persen dari tahun 2019 sebesar Rp20,25 triliun. Dengan demikian, perseroan masih mengantongi laba kotor sebesar Rp2,17 triliun dan kenaikan marjin laba kotor sekitar 13,73 persen.
"Kenaikan marjin laba kotor di tahun ini sebagian besar didominasi proyek-proyek yang berada pada tahap pekerjaan cut & fill seperti Kawasan Industri Terpadu Batang dan Jalan Tol Semarang Demak. Di akhir 2020, perseroan mencatatkan aset Rp53,47 triliun," ungkap Corporate Secretary PTPP Yuyus Juarsa, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 19 Maret 2021.
Yuyus mengakui pencapaian kinerja keuangan selama tersebut terjadi karena dampak pandemi covid-19 yang mewabah di Indonesia maupun seluruh dunia sejak awal 2020. Akibat pandemi tersebut, terdapat beberapa tender proyek yang telah diikuti oleh perseroan harus ditunda oleh pemilik proyek akibat adanya perubahan alokasi anggaran.
Di awal 2020, jelasnya, perseroan sangat optimistis dengan menetapkan target kinerja perusahaan bertumbuh dibandingkan dengan realisasi kinerja keuangan di 2019. Namun akibat merebaknya wabah pandemi covid-19, maka perseroan melakukan penyesuaian atau revisi target kinerja perusahaan tahun 2020.
"Perseroan menilai hasil kinerja keuangan 2020 ini telah sesuai dengan revisi target kinerja, bahkan pencapaian kinerja tersebut melebihi target yang telah direvisi," ucap Yuyus.
Menurutnya, pencapaian kinerja keuangan sepanjang 2020 masih terbilang cukup baik di tengah kondisi wabah pandemi covid-19. Perseroan masih dapat membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp266 miliar, melampaui target revisi yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Atas pencapaian realisasi kinerja keuangan 2020 tersebut, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha dan laba bersih sekitar 40 persen dan 50 persen di 2021. Dengan melakukan penyusunan strategi perusahaan untuk jangka pendek dan menengah, perseroan berharap dapat mencapai target perusahaan di tahun ini," pungkas Yuyus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id