Kerja sama tersebut dilakukan saat Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menghadiri undangan OECD untuk membahas tindak lanjut pengembangan Sustainable Finance dalam Forum COP26.
Selain Wimboh, hadir pula Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo serta Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan Agus Edy Siregar. Delegasi OJK disambut Director for Financial and Enterprise Affairs OECD Carmine Di Noia.
"Kerja sama antara OJK dan OECD penting karena ke depan OECD akan menjadi ujung tombak dalam pengembangan sustainable finance, peningkatan financial inclusion, dan percepatan penerapan blended finance di dunia," ujar Wimboh, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 27 Mei 2022.
Selain itu, lanjutnya, pengaturan market conduct juga akan berperan penting dalam pengembangan sektor jasa keuangan. Hal ini sekaligus melengkapi kerangka pengaturan prudensial.
Wimboh menekankan OJK akan terus meningkatkan kerja sama dengan OECD, terutama dalam pengembangan sustainable finance dan blended finance serta peningkatan inklusi keuangan di Indonesia.
"Salah satunya dengan penempatan pegawai OJK dalam rangka merumuskan strategi transisi energi bersama OECD," pungkas Wimboh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News