Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Dadang Muljawan mengatakan bahwa terdapat 4 poin seputar keuangan syariah yang menjadi fokus. Pertama, kontribusi keuangan syariah.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai keuangan syariah nasional mencapai Rp2.420 triliun yang mencakup perbankan, kartel market, asuransi. Mencapai 11 persen dari total pembiayaan nasional.
Dari sisi perbankan syariah, porsi 7,28% dengan nilai kontribusi senilai Rp.813 triliun. Ekonomi syariah merupakan salah satu sumber pendanaan pembangunan nasional.
Kedua, dapat dilihat bahwa sektor ekonomi syariah ini sangat menjanjikan dalam 10 tahun terakhir. “Kita bisa melihat growth-nya, 17% untuk aset dan untuk pembiayaan mencapai 19% dan BPK sebesar 18%," kata Dadang dikutip Metro TV, Rabu, 25 Oktober 2023.
Berdasarkan penilaian Islamic Finance Country Index (IFCI) 2022, sektor keuangan Indonesia mencapai ranking ketiga di dunia. Terutama dari kategori pertumbuhan aset, regulasi yang tumbuh dengan baik, perbankan syariah, dan keuangan syariah yang memiliki prudential dengan koridor yang baik.
Ketiga, perkembangan sektor keuangan syariah diyakini bisa menjadi pilar tambahan bagi kekuatan ekonomi negeri. Terutama untuk mendorong sektor-sektor produktif lainnya.
Terakhir, ekonomi dan keuangan syariah diharap mendukung perkembangan digitalisasi ekonomi nasional.
"Dengan berbagai kolaborasi kita tetap mendukung pertumbuhan namun tetap dalam suatu koridor kehati-hatian sehingga perkembangannya sustainable," terang Dadang. (Alya Sekar Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News