Pengertian Underlying Asset dan Contohnya

Jakarta: Dalam dunia investasi dan keuangan, terdapat berbagai istilah yang perlu dipahami untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat. Salah satu istilah yang cukup penting adalah underlying asset.
 
Memahami apa itu underlying asset dan contohnya dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai berbagai instrumen keuangan yang beredar saat ini. Berikut beberapa penjelasan mengenai underlying asset, yang bisa kamu ketahui, yang dikutip dari laman Indodax.
 

Underlying asset adalah aset yang menjadi dasar dari nilai instrumen keuangan derivatif. Dalam keuangan, instrumen derivatif adalah kontrak yang nilainya tergantung pada kinerja aset lain, yaitu underlying asset. Contoh instrumen derivatif yang sering digunakan adalah opsi, futures, dan swap.
 

Baca juga: Ini dia 10 Kesalahan Investasi yang Sering Dilakukan Investor

1. Opsi Saham
Bayangkan kamu membeli opsi call untuk saham perusahaan ABC. Dalam hal ini, saham ABC menjadi underlying asset untuk opsi yang kamu miliki. Jika harga saham ABC naik, maka nilai opsi call yang kamu miliki juga akan meningkat.
 
2. Kontrak Berjangka Komoditas
Jika kamu memiliki kontrak berjangka untuk membeli minyak pada harga tertentu di masa depan, maka minyak menjadi underlying asset dari kontrak tersebut. Pergerakan harga minyak akan berdampak pada nilai kontrak berjangka yang kamu miliki.

Dengan memahami konsep underlying asset, kamu bisa lebih bijak dalam berinvestasi. Mengetahui bagaimana aset ini berfungsi sebagai dasar dari instrumen keuangan seperti opsi dan kontrak berjangka akan membantumu mengevaluasi risiko dan potensi keuntungan.
 
Pemahaman ini sangat penting untuk mengambil keputusan investasi yang lebih baik di pasar keuangan. (Nanda Sabrina Khumairoh)

(HUS)