Ilustrasi. Foto: MI/Susanto.
Ilustrasi. Foto: MI/Susanto.

BI Disarankan Kerek Suku Bunga Acuan 50 Bps

Annisa ayu artanti • 15 Juli 2022 11:27
Jakarta: Bank Indonesia (BI) direkomendasikan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) pada Rapat Dewan Gubernur bulan ini.
 
Hal tersebut disampaikan Direktur Center of Economics and Law Studies (Cellos) Bhima Yudhistira untuk menyikapi tingginya inflasi Amerika Serikat (AS) serta kebijakan-kebijakan yang juga telah dikeluarkan bank sentral dunia lainnya.
 
Inflasi AS tercatat sebesar 9,1 persen year on year (yoy) atau 1,3 persen month to month (mom) pada Juni 2022. Angka inflasi tersebut merupakan yang tertinggi sejak November 1981.

"BI harus menaikkan suku bunga. Sarannya sih BI naik sampai 50 bps untuk RDG Juli ini," kata Bhima kepada Medcom.id, Jumat, 15 Juli 2022.
 
Ia mengatakan, inflasi yang tinggi di Amerika Serikat ini memang perlu diwaspadai karena akan memberikan efek domino kepada pemulihan ekonomi nasional.
 
"Ini yang bisa menjadi suatu kewaspadaan, kalau inflasi terlalu tinggi efeknya kepada pemulihan ekonomi Indonesia jadi terhambat," sebutnya.
 
Baca juga: Inflasi AS Bisa Picu Kenaikan Suku Bunga Fed 100 Poin

 
Dalam keterangan tertulis, Ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menilai suku bunga bank-bank sentral di dunia akan terpacu oleh aksi bank sentral AS yaitu The Federal Reserve (The Fed) yang sudah menaikkan suku bunga acuannya yaitu Fed Fund Rate (FFR) sebanyak tiga kali. Sepanjang tahun ini, The Fed sudah menaikkan FFR sebanyak 150 basis poin (bps).
 
"Tahun ini, kami memprediksi suku bunga FFR akan dinaikkan hingga 3,4 persen, sejalan dengan prediksi pelaku pasar global. Selain itu, tahun depan kami prediksi akan ada resesi di AS sebagai dampak dari pengetatan moneternya tahun ini," jelas Rully.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan