baca juga: Rupiah Menguat Jelang Rilis Data Inflasi AS |
Bloomberg mencatat mata uang rupiah berada pada level Rp14.842 per USD atau melemah 12 bps atau 0,08 persen penutupan perdagangan Senin, 12 September 2022. Sementara itu mata yang rupiah menurut Yahoo Finance melemah 12 poin atau 0,08 persen.
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama mengatakan market terlihat masih menunggu laporan inflasi Agustus Amerika Serikat. Menurut Revandra, sentimen pasar masih cenderung pada agresifnya bank sentral AS The Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi.
Indeks dolar bertahan tidak jauh dari level terendah dua minggu menjelang data inflasi (IHK) utama AS minggu ini yang memungkinkan The Fed untuk mempertimbangkan apakah akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya pada pertemuan kebijakan 21 September.
Investor waspada menjelang laporan IHK AS bahkan ketika pejabat Fed melanjutkan retorika hawkish mereka pada akhir pekan lalu. Gubernur Fed Christopher Waller mendukung peningkatan signifikan pada pertemuan bank sentral berikutnya, sementara Presiden Fed St. Louis James Bullard mengulangi seruannya untuk kenaikan 75 basis poin.
"Dari dalam negeri, isu kenaikan BBM masih jadi pengaruh. Seberapa besar dampaknya pada inflasi bulan Agustus akan memberikan dampak pada pergerakan nilai tukar rupiah," ujar Revandra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News