Bank Syariah Indonesia. Foto : MI.
Bank Syariah Indonesia. Foto : MI.

Aksi BSI Akuisisi UUS BTN Buat Angin Segar Industri Properti

Annisa ayu artanti • 14 Juni 2022 17:10
Jakarta: Rencana PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengakuisisi unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menjadi kabar baik bagi industri properti. Permodalan kuat milik BSI dan keahlian khusus UUS BTN akan meningkatkan akses pembelian rumah dengan skema KPR syariah.
 
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Februari 2022, KPR baik melalui bank konvensional maupun syariah tumbuh 10,2 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy), menjadi Rp574,87 triliun. Secara persentase, pertumbuhan ini merupakan yang terbaik dalam lima tahun terakhir.
 
Bila dirinci KPR syariah selalu tumbuh di atas industri, sejak 2018 hingga Februari 2022 selalu mencatat kenaikan lebih dari 10 persen yoy. Bahkan pada saat total KPR mengalami kontraksi 1,2 persen yoy pada 2018, KPR syariah naik 19,1 persen yoy.

Kendati demikian, pangsa pasar KPR syariah di Indonesia dalam tiga tahun terakhir belum banyak bergerak. Per Februari 2022, bank syariah umum (BUS) dan UUS berkontribusi sebesar 18,3 persen terhadap total pembiayaan rumah dan apartemen, relatif sama dengan posisi 2020.
 
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda memperkirakan bergabungnya BTN Syariah ke BSI dapat mendorong penetrasi KPR syariah di Indonesia lebih dalam. Keahlian khusus UUS BTN yang dikombinasikan dengan skala bisnis BSI akan meningkatkan pangsa pasar pembiayaan kepemilikan rumah dan apartemen berbasis syariah.
 
"Memang (dalam waktu dekat) tidak akan seperti induknya BTN Syariah, tapi mungkin pangsa pasar KPR syariah bisa naik satu hingga dua persen tidak lama pasca-akuisisi,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 14 Juni 2022.
 
Nailul melanjutkan bagi BSI mengakuisisi UUS BTN merupakan langkah strategis untuk mencapai target masuk dalam daftar 10 bank syariah terbesar di dunia.
 
Aksi korporasi ini berpotensi mendorong aset calon bank BUMN syariah pertama di Indonesia itu menjadi lebih dari Rp300 triliun. Dengan demikian, di dalam negeri, BSI akan menjadi bank terbesar keenam dari segi aset dan menyalip PT CIMB Niaga Tbk.
 
"Dengan bertambahnya aset, skala bisnis BSI akan membesar dan meningkatkan kapabilitas menyalurkan pembiayaan perumahan," imbuh Nailul.
 
Selain mendorong KPR syariah, konsolidasi UUS BTN ke BSI juga akan mendorong penyaluran KPR bersubsidi. Mengutip data BP Tapera, per Mei 2022, penyaluran KPR berskema FLPP tersebut didominasi oleh BTN, yakni sebesar 56,09 persen. Selanjutnya diikuti oleh BTN Syariah yang berkontribusi 11,38 persen.
 
BSI berada di urutan keempat setelah Bank BJB, dengan sumbangsih 2,78 persen. Apabila melihat dari sisi aset dan likuiditas BSI, dengan rencana strategis tersebut, maka penyaluran KPR FLPP bagi masyarakat berpotensi akan lebih kuat lagi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan