Melalui inisiatif tersebut, masyarakat Indonesia dan Malaysia dapat melakukan pembayaran ritel dengan menggunakan QR Code pembayaran nasional di Indonesia yaitu QRIS atau QR Code Pembayaran Malaysia yaitu DuitNow, pada merchant offline dan online.
"Inisiatif untuk menghubungkan pembayaran antarnegara melalui interkoneksi QR Code pembayaran nasional merupakan salah satu wujud implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025," ucap Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono dalam siaran persnya, Kamis, 27 Januari 2022.
Kata Doni, Bank Indonesia menyadari pentingnya interkoneksi pembayaran antarnegara dan akan terus memperluas inisiatif tersebut. Hal ini dilakukan guna memberikan kemudahan dan memperluas pilihan pembayaran bagi masyarakat di kedua negara.
Karena dengan begitu, maka pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi, serta memperkuat stabilitas makroekonomi dengan mempromosikan penggunaan Local Currency Settlement (LCS) atau penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal secara lebih luas.
"Penggunaan direct quotation nilai tukar mata uang lokal yang disediakan oleh bank-bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) di bawah kerangka LCS akan meningkatkan efisiensi transaksi sehingga biaya transaksi menjadi lebih murah," urainya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Negara Malaysia Jessica Chew Cheng Lian mengatakan interkoneksi QR Code pembayaran antarnegara ini menandai tonggak penting dalam sejarah panjang kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia.
"Perkembangan ini merupakan sebuah langkah besar untuk mewujudkan visi menciptakan jaringan sistem pembayaran ritel yang cepat dan efisien di ASEAN, yang pada akhirnya akan mengakselerasi transformasi digital dan integrasi keuangan untuk kepentingan individu maupun bisnis," terang dia.
Terwujudnya interkoneksi dan interoperabilitas QR Code pembayaran nasional antara Indonesia dan Malaysia menjadi tonggak baru dalam memfasilitasi aktivitas masyarakat kedua negara, khususnya bagi wisatawan. Indonesia dan Malaysia mencatat jumlah pelancong yang cukup besar dengan rata-rata 5,6 juta kedatangan setiap tahun sebelum pandemi.
"Hal ini juga akan semakin memperkuat hubungan ekonomi yang erat antara kedua negara, khususnya guna mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi," tambah Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.
Inisiatif QRIS antarnegara ini juga sejalan dengan agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia terkait Cross-border Payments Roadmap dalam upaya menjaga momentum yang diinisiasi sejak dua periode Presidensi G20 sebelumnya untuk mengatasi tantangan pembayaran antarnegara.
Terselenggaranya inisiatif tersebut berkat kerja sama berbagai pemangku kepentingan kedua negara di bawah supervisi bersama BI dan BNM, yaitu Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI); Rintis, Artajasa, Jalin, dan Alto (RAJA); serta Payments Network Malaysia Sdn Bhd (PayNet) sebagai switching.
Adapun bank setelmen yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan CIMB Bank Berhad, serta peserta uji coba lainnya yang merupakan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) baik bank maupun nonbank dari kedua negara.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperluas kerja sama QRIS antarnegara dengan negara-negara lainnya," tegas Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News