“Kami melihat ini lebih merupakan proses penyesuaian pasar dan bukan mencerminkan pelemahan fundamental ekonomi Indonesia,” kata Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan dikutip Rabu, 11 Mei 2022.
Katarina menyebutkan, setelah The Fed menaikkan suku bunga acuannya memang terdapat koreksi tajam di berbagai pasar utama dunia mendorong penurunan pasar finansial pada hari pertama perdagangan yaitu 9 Mei 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebagai contoh, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 4,42 persen, LQ45 turun 5,48 persen, dan rupiah melemah hingga 0,8 persen sejak penutupan 4 Mei 2022.
Meski demikian, proses penyesuaian pasar dan bukan mencerminkan pelemahan fundamental ekonomi Indonesia. Hal itu lantaran data-data terkini menunjukkan fundamental yang masih solid untuk menopang pemulihan dan melanjutkan pembukaan ekonomi pada tahun ini.
Terlebih lagi, Indonesia mendapatkan manfaat dari penguatan harga komoditas serta adanya neraca perdagangan yang surplus sebesar USD9,3 miliar pada kuartal pertama 2022.
Hal itu mendorong cadangan devisa untuk naik ke USD139 miliar, setara dengan tujuh bulan impor dan pembayaran utang pemerintah. PDB Indonesia pun mampu tumbuh persen 5,01 persen pada kuartal I-2022 dan PDB riil telah melampaui tingkat PDB riil sebelum pandemi.
Sebelumnya, pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 4 Mei 2022 memutuskan kenaikan suku bunga Fed funds rate sebesar 50 basis poin (bps) seiring adanya penurunan tingkat pengangguran yang substansial dan inflasi yang masih sangat tinggi.
FOMC juga melihat perang Rusia dan Ukraina serta kebijakan isolasi covid-19 di Tiongkok sebagai risiko lain yang dapat meredam aktivitas ekonomi dan meningkatkan inflasi.
Selain penurunan suku bunga, FOMC turut mengumumkan pada Juni 2022 akan mulai mengurangi neracanya sehingga akan ada pengurangan likuiditas di pasar domestik AS. Pengurangan yang diawali sebesar USD47,5 miliar per bulan akan ditingkatkan satu kuartal kemudian menjadi USD95 miliar per bulan.
“Kenaikan suku bunga sebesar 50 bps ini sesuai konsensus perkiraan pasar,” pungkas dia.