"Dengan masuknya unicorn dan decacorn ke bursa saham Indonesia tentunya akan berpotensi mendongkrak market cap emiten di BEI (Bursa Efek Indonesia). Hal ini tentunya juga memberikan daya tarik tersendiri bagi investor, termasuk investor asing," ujar Hoesen dalam acara webinar edukasi keuangan dengan tema Yuk Berinvestasi di Pasar Modal, Kamis, 5 Agustus 2021.
Hoesen bilang, masuknya perusahaan-perusahaan startup atau Big Tech tersebut juga diprediksi bakal lebih menggairahkan perdagangan saham di dalam negeri. Namun demikian, regulator juga tetap mewaspadai munculnya berbagai risiko.
Dalam rangka mengantisipasi masuknya perusahaan-perusahaan Tech Giants tersebut ke bursa Indonesia, OJK bekerja sama dengan BEI tengah menggodok regulasi yang sesuai dengan karakteristik startup unicorn dan decacorn.
"Regulasi ini khususnya bagi unicorn dan decacorn yang menciptakan inovasi produk dan berimbas positif, baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat menyediakan lapangan kerja serta memberikan kemanfaatan sosial yang luas bagi masyarakat dan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi," paparnya.
Adapun salah satu startup lokal yang berstatus unicorn, Bukalapak telah resmi melakukan penawaran saham umum perdana pada 27-30 Juli 2021. Bukalapak menawarkan paling banyak 25,76 lembar saham, angka tersebut mewakili 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah IPO.
"Bukalapak baru saja melakukan IPO dengan melepas sebanyak 25 persen dengan total nilai penawaran umum perdana sebesar hampir Rp22 triliun," jelas Hoesen.
Sementara itu, startup dalam negeri yang berstatus decacorn, GoTo juga akan melakukan hal serupa. Meskipun belum diumumkan secara resmi rencana tersebut, namun grup usaha gabungan Gojek dan Tokopedia ini telah memulai usaha penggalangan dana dengan target USD1 miliar hingga USD2 miliar.
"Bermunculannya rencana IPO dari berbagai perusahaan rintisan konglomerasi nasional yang berstatus unicorn dan decacorn dengan total valuasi yang sangat besar menjadi fenomena yang cukup menarik yang diharapkan dapat mendorong pasar modal Indonesia sekaligus menarik minat investor untuk berinvestasi lebih aktif di pasar modal Indonesia," pungkas Hoesen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News