Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Mino menjelaskan pada minggu lalu market menguat karena tertopang sentimen positif mulai dari turunnya inflasi dan solidnya data manufaktur, kenaikan Fed Fund Rate sesuai ekspektasi, solidnya laporan keuangan, berlanjutnya aksi beli investor asing, dan penguatan nilai tukar rupiah.
Mino optimistis market minggu ini masih akan melanjutkan penguatan karena tertopang sejumlah sentimen domestik dan eksternal. Sentimen domestik paling mendominasi pergerakan market minggu ini.
"Sentimen domestik tersebut adalah lanjutan laporan keuangan, data pertumbuhan ekonomi, data cadangan devisa, indeks keyakinan konsumen dan penjualan ritel," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 7 Februari 2023.
Baca juga: Ini Upaya OJK Dorong Industri Pasar Modal Bergairah di 2023, Cekidot! |
Di sisi lain, ia menyampaikan, sejumlah emiten besar akan menerbitkan laporan keuangan pekan ini, seperti BRI, Sido Muncul, BTN dan Unilever rencananya akan merilis kinerjanya minggu ini. Hal itu juga akan memengaruhi saham mereka.
Terkait pertumbuhan ekonomi, imbuh Mino, Badan Pusat Statistik akan merilis telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 tumbuh 5,31 persen dibandingkan 2021.
Sentimen domestik lainnya terkait cadangan devisa, ia menambahkan, dalam dua bulan terakhir cadangan devisa terus meningkat sehingga diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan akan USD dan menjaga volatilitas rupiah tetap terjaga.
Selanjutnya ekspektasi turunnya angka inflasi dan membaiknya ekonomi di dalam negeri diprediksi akan membuat konsumen semakin yakin. Apalagi, indeks keyakinan konsumen sepanjang tahun lalu tetap optimis atau konsisten di atas angka 100.
Penopang domestik lainnya yakni musim Natal dan tahun baru bisa menjadi faktor utama yang menopang penjualan ritel di Desember.
Sementara itu, sentimen eksternal yang menopang market pada minggu ini adalah musim laporan keuangan PepsiCo Inc, AztraZeneca Plc dan BNP Paribas dan data klaim pengangguran.
Data klaim pengangguran di Amerika terus menunjukkan adanya tren penurunan dan akan menjadi salah satu pertimbangan The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya.
"Data minggu lalu ada penambahan 500 ribu tenaga kerja di Amerika. Ini di luar ekspektasi. Sektor tenaga kerja Amerika di tengah kebijakan monteter ketat justru masih sangat positif," tegasnya.
Nah, tertopang sentimen domestik dan eksternal ini, Indo Premier merekomendasikan buy untuk trading hingga 10 Februari 2023 mendatang pada saham-saham berikut ini:
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Support: Rp4.560, Resistance: Rp4.910).
- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM): Support: Rp720, Resistance: Rp765.
- PT HM Sampoerna Tbk (HMSP): Support: Rp930, Resistance: Rp1.120.
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM): Support: Rp20.900, Resistance: Rp26.975.
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA): Support: Rp450, Resistance: Rp560.
- PT Ramayana Agro Lestari Tbk (RALS): Support: Rp665, Resistance: Rp730.
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI): Support: Rp1.275, Resistance: Rp1.530).
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Support: Rp2.220, Resistance: Rp2.450.
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA): Support: Rp270, Resistance: Rp334.
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO): Support: Rp106, Resistance: Rp138.
- PT Blue Bird Tbk (BIRD): Support: Rp1 595, Resistance: Rp1.800).
- PT Pakuwon Jati Tbk (PWON): Support: Rp440, Resistance: Rp480.
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE): Support: Rp925, Resistance: Rp1.030).
- PT Ciputra Development Tbk (CTRA): Support: Rp950, Resistance: Rp1.050.
- PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN): Support: Rp150, Resistance: Rp168).
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK): Support: Rp1.030, Resistance: Rp1.285.
- PT Surya Citra Media Tbk: Support: Rp220, Resistance: Rp250.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News