Ilustrasi. FOTO: Freepik
Ilustrasi. FOTO: Freepik

Terpapar Polusi Udara? Asuransi Bisa Jadi Cara Mitigasi Risikonya!

Angga Bratadharma • 13 Mei 2023 13:03
Jakarta: Polusi udara merupakan masalah lama bagi kesehatan manusia, bagi keberlangsungan makhluk hidup lain, dan menjadi penyumbang kerusakan iklim pada jangka panjang. Populasi dan aktivitas manusia yang terus bertambah membuat masalah polusi udara menjadi semakin kompleks dan sulit terselesaikan.
 
Bahkan bukan tidak mungkin menjadi salah satu penyebab utama kematian karena banyak kandungan partikel debu, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan ozon di udara membuat udara terkontaminasi polutan konsentrasi tinggi.
 
Bagaimana polutan dapat menyebabkan tubuh kita sakit, yakni saat polutan mikroskopis yang ada di udara terhirup dan masuk ke saluran pernapasan kemudian masuk ke sirkulasi darah dan organ tubuh lain. Gejala yang sering timbul akibat menghirup partikel polusi udara yang sangat kecil ini adalah sesak nafas kemudian batuk, nyeri dada, hingga asma.

Medical Underwriter Sequis Debora Aloina Ita Tarigan mengatakan paparan jangka panjang dan terus menerus dari masuknya partikel ke dalam paru-paru dan peredaran darah bisa menyebabkan penyakit kronis, seperti infeksi saluran pernafasan, asma, pneumonia, bronkopneumonia, hingga kanker paru-paru dan serangan jantung.
Baca: Sekarang Beli Solar Subsidi di 31 Kabupaten Ini Wajib Pakai QR, Gimana Tuh?

"Aktivitas mobilitas manusia yang meningkat membuat aktivitas moda transportasi juga bertambah sehingga pencemaran bahan bakar dan asap kendaraan ikut meningkat," kata Debora, dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu, 13 Mei 2023.

Upaya kurangi polusi udara

Ia menambahkan kebutuhan tempat tinggal dan industri yang semakin berkembang berarti perlu membuka wilayah baru, pembakaran dari rumah tangga ikut menjadi penyumbang polusi dalam ruangan. Aktivitas lainnya seperti pembakaran sampah, aktivitas pertanian, pertambangan dan pembangkit tenaga listrik menyebabkan zat berbahaya di atmosfer kian.
 
Berbagai upaya untuk mengurangi polusi udara sebenarnya sudah banyak dilakukan, lanjutnya, seperti pengelolaan sampah ramah lingkungan, pengembangan transportasi berkelanjutan, kebijakan mengurangi emisi gas rumah kaca, penerapan teknologi hijau, dan lain-lain.
 
Pada bagian terendah, yakni manusia sebagai individu atau keluarga dapat mengurangi aktivitas yang dapat mencemarkan udara, seperti tidak membakar sampah terutama di kawasan padat penduduk, membatasi penggunaan kendaraan pribadi, mengurangi konsumsi rokok, dan membatasi penggunaan barang elektronik rumah tangga.
 
"Upaya lainnya yang dapat dilakukan untuk mengurangi paparan polusi udara, yakni beralih menggunakan transportasi umum, menggunakan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda jika jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh, dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah," tuturnya.
Baca: Wahai Kaum Muda Indonesia, Harap Jaga Kesehatan Demi Pacu Perekonomian!

Dirinya menambahkan kesehatan idealnya harus terus terjaga agar kita dapat bekerja dan beraktivitas dengan bebas. Untuk itu, ada baiknya masyarakat mempertimbangkan untuk melakukan mitigasi melalui asuransi kesehatan. Adapun tujuan memiliki asuransi kesehatan adalah mencegah kerugian finansial bila terjadi risiko sakit.
 
"Dan agar kita bisa mendapatkan perawatan yang tepat saat sakit. Biaya perawatan rumah sakit akan ditanggung oleh perusahaan asuransi sesuai perjanjian polis," ucapnya.
 
Bagi mereka yang sebelumnya sudah mengalami gangguan pernapasan, misalnya, karena terpapar polusi lalu berpikir melakukan mitigasi dengan asuransi kesehatan sebelum terkena penyakit yang lebih parah biasanya akan mendapat perlakuan khusus dari perusahaan asuransi karena penyakit tersebut dapat saja masuk dalam kategori pre-existing condition.
 
"Pre-existing condition adalah kondisi calon nasabah yang terdiagnosis atau memiliki riwayat penyakit tertentu saat mendaftar asuransi. Calon nasabah bisa saja diterima perusahaan asuransi dengan persyaratan tertentu. Misalnya melewati masa tunggu penyakit atau melalui proses underwriting salah satunya berupa serangkaian tes kesehatan," pungkas Debora.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan