Mata uang rupiah. Foto : MI.
Mata uang rupiah. Foto : MI.

Berada di Rp15.403/USD, Ini Penyebab Rupiah Melemah

Antara • 25 September 2023 17:03
Jakarta: Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah melemah sebesar 28 poin atau 0,18 persen menjadi Rp15.403 per USD dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.375 per USD.
 
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada perdagangan Senin turut melemah ke posisi Rp15.399 dari sebelumnya Rp15.383 per USD.

Pelemahan rupiah gegara dolar AS

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan pelemahan rupiah dipengaruhi dolar Amerika Serikat (AS) yang semakin menguat pasca-pertemuan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pekan lalu yang mengindikasikan suku bunga AS lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.
 
"Hal ini sangat kontras dengan negara-negara lain di Inggris dan Swiss yang keduanya menghentikan siklus kenaikan suku bunga, sementara Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya yang sangat akomodatif. Hal ini mengikuti nada yang relatif dovish dari Bank Sentral Eropa pada minggu sebelumnya," ujar dia, dilansir Antara, Senin, 25 September 2023.

Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan kenaikan suku bunga lebih lanjut diperlukan untuk mengembalikan inflasi AS ke kisaran 2,0 persen. Pernyataan hawkish juga diberikan Presiden Fed Boston Susan Collins yang menilai suku bunga tinggi patut dipertahankan seiring melawan inflasi yang terlampau tinggi.
 
Saat ini, AS mencatatkan inflasi sebesar 3,7 persen secara year on year (yoy) pada Agustus 2023, naik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,2 persen yoy. Angka itu masih jauh dari target inflasi The Fed sebesar dua persen setahun.

Utang pemerintah

Di Indonesia, perkembangan utang pemerintah yang terus meningkat membuat pasar gelisah. Hingga 31 Agustus 2023, posisi utang pemerintah mencapai Rp7.870,35 triliun atau naik Rp633,74 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy) dan naik Rp14,82 triliun dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/MoM).
 
"Tingkatan utang itu membuat rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) per Agustus 2023 menjadi 37,84 persen, naik dari bulan sebelumnya yang di level 37,78 persen, namun turun dibandingkan akhir tahun lalu 39,70 persen," kata Ibrahim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan