Jakarta: Bitcoin mencatat kinerja positif saat menutup kuartal I-2023 dengan kenaikan lebih 70 persen. Setelah sempat terpuruk di akhir 2022, bitcoin kembali menguat di tengah kondisi pasar bergejolak akibat krisis likuiditas perbankan Amerika Serikat (AS) seperti Silvergate, SVB, dan Signature Bank.
"Pada 1 Januari 2023, harga bitcoin berada di level USD16.500 dan sempat mencapai USD29.175 pada 30 Maret 2023," kata Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha, dilansir dari risetnya, Selasa, 4 April 2023.
Selain itu, bitcoin mampu menguat di tengah kelanjutan kenaikan suku bunga Federal Reserve di FOMC Maret 2023. Keputusan The Fed yang menerapkan quantitative easing usai runtuhnya beberapa bank AS yang menyebabkan meningkatnya likuiditas juga telah memberikan dampak tambahan atas katalis positif bagi pasar aset kripto.
"Pada 1 Januari 2023, harga bitcoin berada di level USD16.500 dan sempat mencapai USD29.175 pada 30 Maret 2023," kata Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha, dilansir dari risetnya, Selasa, 4 April 2023.
Selain itu, bitcoin mampu menguat di tengah kelanjutan kenaikan suku bunga Federal Reserve di FOMC Maret 2023. Keputusan The Fed yang menerapkan quantitative easing usai runtuhnya beberapa bank AS yang menyebabkan meningkatnya likuiditas juga telah memberikan dampak tambahan atas katalis positif bagi pasar aset kripto.
Bitcoin bakal bullish
Memasuki kuartal kedua 2023, lanjutnya, bitcoin berpotensi melanjutkan momentum bullish. Data Coinglass menunjukkan, sejak 2013 hingga 2022, pergerakan bitcoin pada kuartal dua mengalami kenaikan rata rata sebesar 8,31 persen.
Selain itu, data blockchain dari platform Santiment menunjukkan total kepemilikan bitcoin pada kuartal I-2023 meningkat lebih dari 2,15 juta, menjadi 45,74 juta akun. Meningkatnya jumlah akun yang menyimpan bitcoin disebabkan investor menilai bitcoin sebagai salah satu aset nilai lindung dari gejolak yang terjadi di industri perbankan.
Pasar juga mencermati adanya indikasi The Fed yang mulai melandaikan kenaikan suku bunga menuju akhir siklus yang juga berdampak positif untuk bitcoin. Konsensus pasar menilai The Fed pada kuartal II-2023 cenderung tidak terlalu hawkish, yang pada akhirnya menambah likuiditas ke pasar aset kripto.
Selain itu, menjelang momentum halving tahun depan serta ethereum Shanghai yang akan terjadi pada 12 April 2023 menjadi harapan untuk kembali mendorong pasar aset kripto lebih tinggi di kuartal kedua 2023.
| Baca: Rafael Alun Diperiksa KPK, Berikut Penjelasan Apa Itu Gratifikasi! |
Selain itu, data blockchain dari platform Santiment menunjukkan total kepemilikan bitcoin pada kuartal I-2023 meningkat lebih dari 2,15 juta, menjadi 45,74 juta akun. Meningkatnya jumlah akun yang menyimpan bitcoin disebabkan investor menilai bitcoin sebagai salah satu aset nilai lindung dari gejolak yang terjadi di industri perbankan.
Pasar juga mencermati adanya indikasi The Fed yang mulai melandaikan kenaikan suku bunga menuju akhir siklus yang juga berdampak positif untuk bitcoin. Konsensus pasar menilai The Fed pada kuartal II-2023 cenderung tidak terlalu hawkish, yang pada akhirnya menambah likuiditas ke pasar aset kripto.
Selain itu, menjelang momentum halving tahun depan serta ethereum Shanghai yang akan terjadi pada 12 April 2023 menjadi harapan untuk kembali mendorong pasar aset kripto lebih tinggi di kuartal kedua 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
