Gubernur BI Perry Warjiyo. Foto: dok Bank Indonesia.
Gubernur BI Perry Warjiyo. Foto: dok Bank Indonesia.

Demi Kendalikan Inflasi Inti, BI Pertahankan Suku Bunga di 5,75%

Antara • 16 Maret 2023 16:42
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai suku bunga acuan BI atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang dipertahankan di level 5,75 persen memadai untuk mengendalikan inflasi inti dan indeks harga konsumen (IHK).
 
"Bank Indonesia meyakini bahwa BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 5,75 persen tersebut memadai untuk mengarahkan inflasi inti tetap berada dalam kisaran tiga plus minus satu persen pada semester I-2023," kata Perry dalam Pengumuman Hasil RDG Maret 2023 di Jakarta, Kamis, 16 Maret 2023.
 
Bank sentral juga meyakini suku bunga acuan tersebut memadai untuk mendorong inflasi IHK akan kembali ke dalam sasaran tiga plus minus satu persen mulai September 2023.


Perkuat stabilitas rupiah di tengah gejolak global


Pery juga menuturkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah terus diperkuat guna mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global terhadap nilai tukar rupiah.

Untuk itu, BI terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memperkuat operasi moneter untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter.
 
Dijelaskan lebih lanjut, stabilisasi nilai tukar rupiah merupakan bagian dari upaya pengendalian inflasi, terutama imported inflation. Ini juga akan diperkuat melalui intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian/penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
 
Kemudian twist operation melalui penjualan SBN di pasar sekunder untuk tenor pendek tetap dilanjutkan guna meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN khususnya bagi masuknya investor portofolio asing dalam rangka memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.
 
Pengelolaan devisa hasil ekspor juga diperkuat melalui instrumen operasi moneter valas Devisa Hasil Ekspor (DHE) berupa term deposit (TD) valas DHE sebagai instrumen penempatan DHE oleh eksportir melalui bank kepada Bank Indonesia sesuai dengan mekanisme pasar yang telah berlaku per 1 Maret 2023.
 
BI melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan pendalaman kepada aspek profitabilitas perbankan dan dampak suku bunga kebijakan terhadap suku bunga kredit.
 
Selain itu, digitalisasi sistem pembayaran diperkuat untuk meningkatkan efisiensi transaksi dan ekosistem ekonomi keuangan digital (EKD), antara lain dengan mendorong inovasi sistem pembayaran, termasuk melalui perluasan kepesertaan (bank dan lembaga selain bank), kanal layanan (direct-debit, bulk-credit, request for payment), dan akseptasi BI-FAST kepada masyarakat.
 
BI juga melanjutkan inisiatif Regional Payment Connectivity (RPC) melalui perluasan QRIS antarnegara dan implementasi Fast Payment Interconnectivity.
 
Baca juga: Sayang Seribu Sayang.. Rupiah Tumbang di Tengah Isu Krisis Credit Suisse Bank


Uang rupiah tersedia untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran


Sementara itu, kebijakan sistem pembayaran dalam menghadapi periode Ramadan dan Idulfitri diperkuat dengan memastikan ketersediaan dan keandalan sistem pembayaran BI dan sistem pembayaran industri, termasuk memantau keandalan sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi sistem pembayaran.
 
BI juga memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya dalam menyambut Ramadan dan Idulfitri 1444 H melalui program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (Serambi) 2023, termasuk penyediaan uang tunai sebesar Rp195 triliun.
 
Selanjutnya, BI memperkuat kerja sama internasional dengan memperluas kerja sama dengan bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya, serta memfasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan instansi terkait.
 
Bank Indonesia juga melanjutkan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk menyukseskan Keketuaan ASEAN 2023, khususnya melalui jalur keuangan.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan