Peningkatan selanjutnya terjadi pada rata-rata frekuensi harian sebesar 5,70 persen menjadi 616,832 ribu kali transaksi, dibandingkan pekan sebelumnya sebesar 583,566 ribu kali transaksi. Sementara itu data rata-rata nilai transaksi harian bursa selama sepekan melemah 0,56 persen menjadi Rp6,710 triliun dari Rp6,748 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar bursa selama sepekan ini keduanya ditutup mengalami presentase perubahan yang sama yaitu masing-masing sebesar 0,38 persen. Untuk IHSG berada pada level 4.926,734 dari level 4.945,791 pada pekan lalu. Sedangkan kapitalisasi pasar bursa menjadi Rp5.729,839 triliun dari Rp5.751,972 triliun pada pekan lalu.
"Investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp49,11 miliar, sedangkan sepanjang 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp43,650 triliun," ungkap Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono, dikutip dari laman resmi IDX, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat ambruk pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), setelah Presiden AS Donald Trump dinyatakan positif covid-19. Kondisi itu membuat para investor mencermati perkembangan pemulihan ekonomi yang kian tidak menentu.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 134,09 poin atau 0,48 persen menjadi 27.682,81. Sedangkan S&P 500 turun 32,36 poin atau 0,96 persen menjadi 3.348,44. Kemudian indeks Komposit Nasdaq merosot 251,49 poin atau 2,22 persen menjadi 11.075,02.
Sebanyak lima dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup melemah, dengan layanan teknologi dan komunikasi turun masing-masing 2,55 persen dan 1,99 persen, memimpin penurunan. Sedangkan sektor real estate naik 1,58 persen, kelompok dengan kinerja terbaik.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS diperdagangkan secara kasar lebih rendah, dengan semua 10 saham teratas berdasarkan bobot di indeks Tiongkok 50 yang terdaftar di S&P AS mengakhiri hari dengan catatan suram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News