Gubernur BI Perry Warjiyo yang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa penyelenggaraan ISEF ke-7 Tahun 2020 merupakan wujud nyata komitmen bank sentral dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Di depan Jokowi, Perry memamerkan tiga pilar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dilaksanakan Bank Indonesia.
Pilar pertama, pemberdayaan ekonomi syariah yang diarahkan untuk membangun mata rantai ekonomi halal atau halal supply chain. Baik skala kecil dan menengah yang dilakukan di pondok pesantren dan komunitas-komunitas muslim.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Hingga skala besar di tingkat industri dan asosiasi-asosiasi usaha dengan sektor-sektor unggulan seperti pertanian, fesyen, wisata ramah muslim, serta energi terbarukan," ujar Perry dalam Opening Ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 7th secara virtual di Jakarta, Rabu, 28 Oktober 2020.
Pilar kedua keuangan syariah dengan memperluas produk dan akses keuangan. Baik komersial melalui perbankan, pasar keuangan, dan lembaga keuangan lainnya maupun keuangan sosial melalui zakat, infak, sedekah, dan wakaf.
Pilar ketiga, yakni edukasi dan sosialisasi melalui pengembangan kurikulum ekonomi keuangan syariah, kewirausahaan, serta penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar). Pada tahun ini Bank Indonesia telah melaksanakan tiga kali Fesyar dan satu kali ISEF berskala nasional dan internasional.
"Sejak kick off oleh Bapak Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada 7 Agustus 2020 yang lalu telah sukses diselenggarakan tiga kali Fesyar di tingkat wilayah, yaitu wilayah Sumatra yang dipusatkan di Sumatra Barat, wilayah timur Indonesia di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan wilayah Jawa yang dipusatkan di Jawa Timur," pungkas Perry.
(DEV)