Per 30 September 2020, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) meningkat menjadi 16,34 persen dari 12,59 persen (ytd). Total ekuitas naik 17,27 persen seiring tambahan modal Rp3,9 triliun dari dua aksi korporasi yang dilaksanakan Bukopin dalam waktu relatif singkat.
Dua aksi korporasi itu yaitu Penawaran Umum Terbatas V pada Juli 2020 dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada 2 September 2020.
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono menegaskan kehadiran KB Kookmin Bank yang kini lebih kuat sebagai PSP juga turut memperkuat pengawasan perusahaan yakni dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Korea Financial Services Commission (FSC) secara tidak langsung.
"Seluruh pencapaian ini turut meningkatkan kepercayaan investor, nasabah, dan publik," kata Rivan, dikutip dari Mediaindonesia.com, Selasa, 1 Desember 2020.
Proses transformasi dan transparansi yang sedang dibangun KB Kookmin di Bank Bukopin mendapatkan respons positif dari berbagai lembaga pemeringkat. Beberapa lembaga pemeringkat menaikkan peringkat kredit perusahaan salah satunya disebabkan kekuatan KB Kookmin Bank sebagai PSP, yang merupakan bank terbesar di Korsel.
Chief Strategic Officer Bank Bukopin Ji Kyu-jang menambahkan perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi untuk memperkuat fundamental bisnis. Sementara itu, sebagai bagian dari rangkaian milad ke-12, Bank Syariah Bukopin (BSB) melakukan kegiatan sosial #BSBBerbagi kepada anak-anak yatim piatu yang berada di lingkungan sekitar Kantor Pusat Salemba, Jakarta.
"Penyerahan bantuan paket sekolah ini bertujuan agar anak-anak di masa pandemi covid-19 ini dapat terus semangat untuk menuntut ilmu dan menggapai cita-citanya walaupun dilakukan secara daring serta kelak menjadi anak anak yang sukses," ungkap Direktur Utama BSB Dery Januar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News