Asuransi Jiwa. Foto: Medcom.
Asuransi Jiwa. Foto: Medcom.

Asuransi Jadi Kunci Tekan Biaya Perawatan Pasien

Arif Wicaksono • 18 September 2025 22:24
Jakarta: Hampir 9 dari 10 pasien di Indonesia mengaku menunda perawatan kesehatan, dan salah satu alasan terbesar di balik keputusan tersebut adalah faktor biaya. Temuan ini terungkap dalam Studi Prudential - Suara Pasien Indonesia: Terhimpit di antara Kebutuhan Perawatan, Biaya, dan Kejelasan Informasi yang dilakukan Prudential Indonesia dan Prudential Syariah bersama Economist Impact.
 
Baca juga: Survei: Program Loyalitas Nasabah Asuransi Sangat Diminati Konsumen

Survei yang melibatkan lebih dari 4.200 responden di empat negara (Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan Indonesia) ini menunjukkan, satu dari lima pasien Indonesia mengaku bingung soal kepastian biaya perawatan apakah ditanggung asuransi, ditanggung pemerintah, atau harus dibayar sendiri. Ketidakpastian ini membuat banyak orang menunda pengobatan hingga kondisi kesehatan mereka memburuk.
 
Lebih lanjut, 56% responden terpaksa mencari cara alternatif untuk menutupi biaya medis, termasuk mengandalkan keluarga (17%), pinjaman pribadi (12%), lembaga amal (13%), atau crowdfunding (14%). Kondisi ini memperlihatkan betapa krusialnya peran asuransi dalam memberikan jaring pengaman finansial agar pasien tidak terjebak dalam beban biaya tak terduga.
 
Chief Health Officer Prudential Indonesia, Yosie William Iroth, menjelaskan, salah satu solusi paling efektif untuk menekan biaya perawatan adalah perlindungan kesehatan yang transparan dan mudah diakses. 

“Pasien butuh kepastian sejak awal tentang biaya yang akan ditanggung asuransi. Dengan begitu, mereka tidak lagi menunda pengobatan hanya karena khawatir akan tagihan,” ujarnya.
 
Sementara itu, CEO, Health Prudential plc, Arjan Toor, menegaskan asuransi seharusnya hadir bukan hanya saat pasien sakit, tetapi juga mendampingi mereka dalam seluruh perjalanan kesehatan. 
 
“Pasien Indonesia menginginkan layanan yang terjangkau dan tidak merepotkan. Asuransi harus menjadi solusi agar mereka bisa fokus pada pemulihan, bukan pada beban finansial,” katanya.

Preventif Lebih Murah daripada Kuratif

Chief Customer & Marketing Officer Prudential Syariah, Vivin Arbianti Gautama, menambahkan bahwa asuransi tidak hanya penting saat pasien membutuhkan rawat inap, tetapi juga dalam mendorong kebiasaan preventif.
 
“Banyak orang menunda pengobatan atau bahkan penggunaan obat. Padahal, deteksi dini melalui pemeriksaan rutin bisa mengurangi risiko penyakit serius dan menekan biaya jangka panjang,” jelasnya.
 
Melalui kampanye hidup sehat dan edukasi kesehatan, Prudential mendorong masyarakat untuk memahami upaya menjaga kesehatan sejak dini lebih murah dibanding menanggung biaya pengobatan di kemudian hari.
 
Untuk menjawab tantangan tersebut, Prudential menghadirkan PRUPriority Hospitals. Program ini memungkinkan pasien menikmati klaim tanpa tunai (cashless), transparansi biaya, serta akses ke lebih dari 1.700 rumah sakit di Indonesia. Inisiatif ini dirancang agar pasien tidak lagi ragu berobat karena persoalan finansial.
 
Selain itu, Prudential juga memperkuat kerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam penggunaan analitik data kesehatan. Tujuannya adalah menciptakan sistem informasi yang lebih efisien dan akuntabel, sehingga manfaat asuransi kesehatan bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan