?TOBA Pakai Laba 2021 untuk Pengembangan Bisnis Energi Hijau. Foto: dok TOBA.
?TOBA Pakai Laba 2021 untuk Pengembangan Bisnis Energi Hijau. Foto: dok TOBA.

TOBA Pakai Laba 2021 untuk Pengembangan Bisnis Energi Hijau

Eko Nordiansyah • 08 Juni 2022 22:31
Jakarta: PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memutuskan untuk menggunakan laba bersih perusahaan untuk keperluan pengembangan bisnis perusahaan. Pada 2021, TBS memperoleh pendapatan sebesar USD462,7 juta atau naik 39,4 persen (yoy) dan laba bersih USD65,6 juta atau naik 83,2 persen (yoy).
 
Wakil Direktur Utama TBS Pandu Patria Sjahrir mengatakan, sebagian besar dari laba tahun berjalan akan digunakan untuk memperkuat permodalan jangka panjang dan pertumbuhan bisnis serta rencana investasi perusahaan khususnya di energi terbarukan dan kendaraan listrik.
 
"Kami sudah menetapkan target untuk mencapai carbon neutral di 2030 dan untuk mencapai target tersebut kami berkomitmen untuk menggunakan pendapatan kami diinvestasikan ke sektor-sektor energi baru dan terbarukan termasuk kendaraan listrik, yang ramah lingkungan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 8 Juni 2022.

Ia menyebut, kinerja perseroan yang sangat positif pada 2021 merupakan pondasi dalam mewujudkan komitmen pengembangan bisnis yang berbasis sustainability. Tahun lalu, TBS sudah mewujudkan kerjasama joint venture untuk kendaraan listrik, Electrum sebagi bentuk keseriusan untuk bertransformasi menuju energi hijau.
 
Dalam rangka mendorong transformasi dan memperkuat jajaran manajemen, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tersebut pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Juli Oktarina sebagai direktur baru. Sebelumnya, Juli Oktarina merupakan direktur anak perusahaan TBS.
 
"Sesuai dengan tujuan besar perusahaan, susunan direksi yang baru ini diharapkan dapat lebih memperkuat struktur organisasi TBS dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis dan dapat mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk menghasilkan kinerja terbaik," ungkapnya.
 
Lebih lanjut, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui penambahan modal Perseroan melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (right issue). Sebelumnya, right issue telah disetujui dalam RUPSLB tahun lalu, namun ditunda untuk periode 2022-2023 dengan memperhatikan kondisi pasar.
 
TBS bermaksud untuk menggunakan dana bersih hasil rights issue tersebut untuk memperkuat struktur permodalan perseroan yaitu membiayai investasi dan kegiatan secara umum (general corporate purposes). Menurutnya, rencana jangka panjang transisi energi TBS tentu memerlukan struktur permodalan yang kuat dan akuntabel.
 
"Berbagai rencana dan langkah yang telah disetujui dalam agenda RUPST dan RUPSLB ini diharapkan dapat memperepat proses TBS menjadi pelopor transisi bisnis hijau di Indonesia, sejalan dengan komitmen Pemerintah Republik Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission di 2060," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan