Dollar AS. Foto ; AFP.
Dollar AS. Foto ; AFP.

Warning! Dolar Naik Lagi Imbas Varian Baru Covid-19 di Asia

Husen Miftahudin • 17 Mei 2021 17:00
Jakarta: Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperingatkan bahwa dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami kenaikan pada Senin pagi di Asia. Hal ini karena adanya kekhawatiran yang dipicu oleh varian baru covid-19 di beberapa negara Asia.
 
"Namun, investor sangat memposisikan untuk penurunan mata uang AS karena Federal Reserve AS berpegang pada kebijakan dovish-nya saat ini," ungkap Ibrahim dalam keterangan tertulisnya yang diterima Medcom.id, Senin, 17 Mei 2021.
 
Ibrahim menjelaskan bahwa greenback didorong oleh penurunan harga komoditas dan wabah covid-19 di Singapura dan Taiwan yang terdapat 206 kasus baru. Walhasil, kedua negara tersebut melakukan langkah-langkah pengetatan dan pembatasan aktivitas ekonomi dan sosial.

Siswa Sekolah Dasar, Menengah, Sekolah Menengah Pertama, dan Institut Millennia Singapura beralih ke pembelajaran berbasis rumah penuh dari 19 Mei hingga akhir masa sekolah pada 28 Mei.
 
"Selain itu, data Tiongkok yang dirilis pada hari sebelumnya mengatakan bahwa pertumbuhan produksi industri melambat menjadi 9,8 persen tahun ke tahun (yoy) di April," papar dia.
 
Di AS, lanjut Ibrahim, data yang dirilis pada Jumat kemarin mengatakan bahwa penjualan ritel tidak tumbuh bulan ke bulan (mtm) di April 2021 karena pantulan dari pemeriksaan stimulus yang didistribusikan di awal tahun memudar.
 
Namun demikian, akselerasi mungkin akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang karena tabungan melonjak ke level rekor dan ekonomi terus dibuka kembali. Data AS yang lemah memang membantu menenangkan kekhawatiran yang meningkat tentang pelarian inflasi dan taruhan bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.
 
Di sisi lain, Presiden Fed Dallas Robert Kaplan juga memperingatkan kenaikan mengkhawatirkan dalam ekspektasi inflasi AS, karena ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja. Sehingga pasokan barang memberikan tekanan ke atas pada harga.
 
Namun demikian, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa kebijakan Fed saat ini berada di posisi yang baik. Pejabat lain dari bank sentral, termasuk Wakil Ketua Fed Richard Clarida dan Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, juga akan berbicara akhir pekan ini.
 
"Investor sekarang menunggu risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve AS, yang dijadwalkan pada hari Rabu, dengan Reserve Bank of Australia menerbitkan risalahnya sendiri sehari sebelumnya," pungkas Ibrahim.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan