BNI menjadi Joint Mandated Lead Arranger & Bookrunner (JMLAB) dan bertindak sebagai koordinator dari 8 perbankan BUMN dan swasta dalam pembentukan fasilitas kredit sindikasi untuk pendanaan proyek tersebut dengan nilai Rp9,32 triliun.
Setelah direvitalisasi, pabrik Pusri IIIB akan memanfaatkan teknologi produksi terbaru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan keandalan produksi pupuk.
Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan isu terkait ketahanan pangan harus diselesaikan secara komprehensif. Pemerintah bersama perusahaan milik negara dan swasta bersama-sama mencari potensi pengembangan agar produksi pangan dapat meningkat dari sisi kuantitas dan kualitas.
Baca juga: Demi Keamanan Berinvestasi, Nasabah Bank Harus Terapkan Cyber-Secure |
"Kami tentunya sangat bersyukur dapat berkontribusi positif melalui kerja sama ini. Kami harap langkah bersama ini mampu membantu penguatan ekosistem pangan nasional sekaligus memberikan peningkatan kinerja bagi Pusri dan seluruh mitranya," kata Sis Apik dalam siaran pers, Sabtu, 14 Oktober 2023.
Proyek berbasis ekonomi berkelanjutan
Sis Apik juga memaparkan, pabrik Pusri-IIIB akan dibangun di kompleks PT Pusri, di Palembang, dengan teknologi low energy yang dapat membantu menghemat konsumsi gas bumi serta ramah lingkungan.Dari sisi penggunaan energi, Pabrik Pusri IIIB akan lebih efisien karena rasio energi untuk memproduksi urea yaitu sebesar 21.97 MMBTU per ton sedangkan amonia 32.89 MMBTU per ton.
Proyek revitalisasi pabrik Pusri-IIIB akan memiliki dampak positif pada perekonomian daerah dan nasional, karena akan membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, serta membuka peluang ekonomi lainnya hingga ke level UMKM.
Kapasitas produksi Pabrik Pusri IIIB direncanakan sebesar 1.350 ton amonia per hari atau 445.500 ton per tahun dan untuk pupuk urea mencapai 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Dari sisi penggunaan energi, Pabrik Pusri IIIB lebih efisien karena rasio energi untuk memproduksi urea yaitu sebesar 21.97 MMBTU per ton sedangkan amonia 32.89 MMBTU per ton.
“Dengan kemampuan produksi Pusri tersebut, kami yakin produksi akan lebih kuat, dan seluruh mitra dapat tetap bersama-sama menjaga implementasi ekonomi berkelanjutan,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News