"Volatilitas global pun mulai menurun, dibarengi dengan kebijakan penanganan yang baik, membantu perbaikan kondisi pasar finansial domestik, dengan meredanya gejolak pasar finansial di akhir April," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam video conference di Jakarta, Senin, 11 Mei 2020.
Tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai tukar rupiah, serta yield obligasi selama Maret mulai mereda di April. Per 30 April 2020, rupiah menguat 10,21 persen dibandingkan 23 Maret 2020 didukung oleh global bonds issuance pemerintah sebesar USD4,3 miliar pada 7 April 2020 dan perbaikan sentimen global terhadap negara berkembang.
Padahal sebelumnya, pandemi covid-19 menyebabkan kepanikan di pasar keuangan global. Sri Mulyani menjelaskan pada pertengahan Maret lalu indeks volatilitas (VIX) menunjukkan tingkat kecemasan investor di pasar saham menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah.
"Akibatnya kinerja pasar saham di negara maju dan berkembang melemah tajam. Indeks kepercayaan konsumen dan bisnis global juga turun tajam, melebihi tingkat penurunan saat krisis keuangan global 2008," jelas dia.
Dalam periode Januari-Maret saja, arus modal keluar dari pasar keuangan Indonesia mencapai Rp145,28 triliun. Arus modal keluar jauh lebih besar dibandingkan periode krisis keuangan global di 2008 dan taper tantrum 2013, yang mencatat arus keluar masing-masing sebesar Rp69,9 triliun dan Rp36 triliun.
Nilai tukar rupiah mengalami eskalasi tekanan yang tinggi. Pada akhir Februari 2020, nilai tukar masih berada di level Rp14.318 per USD. Memasuki pekan kedua Maret 2020, melemah ke level Rp14.778 per USD dan berlanjut hingga menyentuh level terendah pada 23 Maret 2020 di level Rp16.575 per USD atau melemah 15,8 persen dibandingkan akhir bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id