Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Kemungkinan Perpanjangan PPKM Darurat Bikin Rupiah Digilas Dolar

Husen Miftahudin • 19 Juli 2021 17:10
Jakarta: Pergerakan nilai tukar rupiah tertekan imbas rencana pemerintah yang kemungkinan akan memperpanjangan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali hingga akhir Juli 2021 lantaran varian baru covid-19 terus meningkat.
 
"Pelaku pasar merespons positif keputusan pemerintah yang kemungkinan akan memperpanjang kebijakan PPKM darurat di Jawa-Bali hingga akhir Juli lantaran varian baru covid-19 terus meningkat," ungkap Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam siaran persnya, Senin, 19 Juli 2021.
 
Dengan keputusan pemerintah tersebut, diharapkan kasus covid-19 di Indonesia akan lebih terkelola dan penurunan kasus bisa lebih signifikan. Meskipun demikian, dampak dari perpanjangan PPKM darurat hingga akhir Juli itu akan mendorong penurunan pertumbuhan PDB 2021 sebesar 0,5 persen sampai 0,8 persen dari proyeksi baseline.

Menurutnya, keputusan pemerintah untuk memperpanjang atau tidak kebijakan PPKM darurat akan sangat tergantung dengan perkembangan kasus harian covid-19 selama periode 3-20 Juli 2021. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bahwa pemerintah memiliki rencana untuk kembali memperpanjang PPKM darurat untuk periode yang lebih lama lagi setelah akhir Juli 2021.
 
"Hal tersebut bisa saja diberlakukan jika penularan kasus covid-19 terus memburuk, dan ini akan berdampak pada perlambatan ekonomi yang lebih signifikan lagi pada 2021 ini," tutur dia.
 
Namun demikian, dampak PPKM darurat terhadap perekonomian diperkirakan tidak lebih dalam jika dibandingkan dengan dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 2020 lalu, karena beberapa sektor esensial diperbolehkan beroperasi dengan protokol kesehatan yang ketat.
 
"Selain itu, akselerasi program vaksinasi dan penguatan kapasitas pengujian, pelacakan, dan perawatan diharapkan akan membantu untuk melandaikan kasus harian, serta menekan kasus aktif covid-19," harap Ibrahim.
 
Selain itu untuk menghadapi dampak dari PPKM Darurat terhadap konsumsi masyarakat, pemerintah melakukan beberapa upaya. Di antaranya dengan melakukan refocusing anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), perpanjangan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST).
 
"Kemudian memperpanjang stimulus listrik, percepatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta percepatan penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako," urainya.
 
Dari faktor eksternal, dolar menguat terhadap mata uang lainnya, dan tetap mendekati level tertinggi dalam beberapa bulan karena kekhawatiran atas kenaikan inflasi dan peningkatan jumlah kasus covid-19. Jumlah kasus covid-19 global mencapai 190 ribu pada 19 Juli, menurut data Universitas Johns Hopkins.
 
"Negara-negara seperti Australia dan Korea Selatan menerapkan kembali langkah-langkah pembatasan untuk mengekang wabah terbaru mereka. Sementara kasus pertama dilaporkan menjelang dimulainya Olimpiade Tokyo pada 23 Juli. Rata-rata harian global tujuh hari kasus covid-19 baru lebih dari setengah juta untuk pertama kalinya sejak Mei 2021," ulasnya.
 
Ibrahim membeberkan, tanpa data ekonomi signifikan yang akan dirilis hingga publikasi indeks manajer pembelian manufaktur dan jasa AS pada Jumat pekan ini, covid-19 kemungkinan akan tetap menjadi fokus bagi investor hingga saat itu.
 
Adapun Bank Sentral Tiongkok akan menetapkan suku bunga acuan pinjaman pada hari Selasa, dengan kemungkinan akan diturunkan. Bank Sentral Eropa dan Bank Indonesia (BI) juga akan menjatuhkan keputusan kebijakan masing-masing pada Kamis pekan ini.
 
Di sisi lain, Inggris akan mencabut sebagian besar tindakan pembatasan covid-19 pada 19 Juli, walhasil poundsterling berada di level terendah dalam lebih dari seminggu. Terlepas dari harapan yang disematkan pada upaya vaksinasi covid-19 di Inggris, jumlah kasus telah melonjak pada hari-hari sebelumnya.
 
"Dengan Menteri Kesehatan Sajid Javid dinyatakan positif covid-19 pada Sabtu, Perdana Menteri Boris Johnson dan Kanselir Rishi Sunak saat ini mengasingkan diri setelah melakukan kontak dengannya," pungkas Ibrahim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan