Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor jasa keuangan tetap stabil dengan data hingga Juli 2021 menunjukkan angka pertumbuhan yang positif, seperti intermediasi perbankan dan penghimpunan dana di pasar modal.
Kredit perbankan pada periode Januari sampai Juli 2021 sebesar Rp1.439 triliun. Secara statistik, kredit perbankan tersebut tumbuh 0,50 persen (yoy), sedikit melambat jika dibandingkan penyaluran kredit pada bulan sebelumnya yang tumbuh 0,59 persen (yoy).
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan pertumbuhan penyaluran kredit perbankan didorong kredit konsumsi yang tumbuh 2,40 persen (yoy). Begitu juga kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tumbuh 1,93 persen (yoy).
"Kredit ke sektor komoditas berorientasi ekspor mulai meningkat dan diperkirakan ke depan akan terus bertambah sejalan dengan peningkatan harga serta permintaan di Amerika Serikat dan Tiongkok," ujar Anto dalam siaran persnya, Kamis, 26 Agustus 2021.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) masih mencatatkan pertumbuhan double digit sebesar 10,43 persen (yoy). Dari sisi suku bunga, transmisi kebijakan penurunan suku bunga telah diteruskan pada penurunan suku bunga kredit ke level yang cukup kompetitif.
Penghimpunan dana di pasar modal hingga 24 Agustus 2021 telah mencapai nilai Rp136,9 triliun atau meningkat 199 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan terdapat 28 emiten baru yang mencatatkan saham perdananya atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Selain itu, masih terdapat penawaran umum yang masih dalam proses dari 92 emiten dengan nilai nominal sebesar Rp50,6 triliun," paparnya.
Sementara itu, sektor asuransi mencatatkan penghimpunan premi pada Juli 2021 sebesar Rp21,2 triliun dengan rincian Asuransi Jiwa sebesar Rp13,6 triliun, Asuransi Umum dan Reasuransi sebesar Rp7,6 triliun.
Selanjutnya, fintech peer to peer lending pada periode yang sama mencatatkan pertumbuhan baki debet pembiayaan sebesar Rp24,22 triliun. Piutang perusahaan pembiayaan melanjutkan tren perbaikan meskipun masih berada di zona kontraksi dan mencatatkan pertumbuhan negatif 9,9 persen (yoy) di Juli 2021.
Di tengah perkembangan tersebut, pasar keuangan domestik terjaga stabil. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 20 Agustus 2021 tercatat di level 6.031 atau melemah 0,6 persen (mtd) dengan aliran dana nonresiden tercatat masuk sebesar Rp2,40 triliun.
"Pasar SBN (Surat Berharga Negara) terpantau relatif stabil dengan rerata yield SBN naik 0,3 basis poin (bps) di seluruh tenor. Namun, investor nonresiden tercatat net buy sebesar Rp10,35 triliun," urai Anto.
Di sisi lain, profil risiko lembaga jasa keuangan pada Juli 2021 masih relatif terjaga dengan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) gross tercatat sebesar 3,35 persen (NPL net: 1,09 persen) dan rasio NPF Perusahaan Pembiayaan Juni 2021 turun pada 3,95 persen. Selain itu, Posisi Devisa Neto Juli 2021 sebesar 1,89 persen atau jauh di bawah ambang batas ketentuan sebesar 20 persen.
Likuiditas industri perbankan sampai saat ini masih berada pada level yang memadai. Rasio alat likuid/non-core deposit dan alat likuid/DPK per Juli 2021 terpantau masing-masing pada level 149,32 persen dan 32,51 persen, di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
Permodalan lembaga jasa keuangan juga masih pada level yang memadai. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan tercatat sebesar 24,67 persen, jauh di atas threshold.
Risk-Based Capital industri asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing tercatat sebesar 653,74 persen dan 346,73 persen, jauh di atas ambang batas ketentuan sebesar 120 persen. Begitupun gearing ratio perusahaan pembiayaan yang tercatat sebesar 1,99 kali, jauh di bawah batas maksimum 10 kali.
"OJK secara berkelanjutan melakukan asesmen terhadap sektor jasa keuangan dan perekonomian untuk menjaga momentum percepatan pemulihan ekonomi nasional serta terus memperkuat sinergi dengan para stakeholder dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan," pungkas Anto.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Kredit perbankan pada periode Januari sampai Juli 2021 sebesar Rp1.439 triliun. Secara statistik, kredit perbankan tersebut tumbuh 0,50 persen (yoy), sedikit melambat jika dibandingkan penyaluran kredit pada bulan sebelumnya yang tumbuh 0,59 persen (yoy).
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan pertumbuhan penyaluran kredit perbankan didorong kredit konsumsi yang tumbuh 2,40 persen (yoy). Begitu juga kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tumbuh 1,93 persen (yoy).
"Kredit ke sektor komoditas berorientasi ekspor mulai meningkat dan diperkirakan ke depan akan terus bertambah sejalan dengan peningkatan harga serta permintaan di Amerika Serikat dan Tiongkok," ujar Anto dalam siaran persnya, Kamis, 26 Agustus 2021.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) masih mencatatkan pertumbuhan double digit sebesar 10,43 persen (yoy). Dari sisi suku bunga, transmisi kebijakan penurunan suku bunga telah diteruskan pada penurunan suku bunga kredit ke level yang cukup kompetitif.
Penghimpunan dana di pasar modal hingga 24 Agustus 2021 telah mencapai nilai Rp136,9 triliun atau meningkat 199 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan terdapat 28 emiten baru yang mencatatkan saham perdananya atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Selain itu, masih terdapat penawaran umum yang masih dalam proses dari 92 emiten dengan nilai nominal sebesar Rp50,6 triliun," paparnya.
Sementara itu, sektor asuransi mencatatkan penghimpunan premi pada Juli 2021 sebesar Rp21,2 triliun dengan rincian Asuransi Jiwa sebesar Rp13,6 triliun, Asuransi Umum dan Reasuransi sebesar Rp7,6 triliun.
Selanjutnya, fintech peer to peer lending pada periode yang sama mencatatkan pertumbuhan baki debet pembiayaan sebesar Rp24,22 triliun. Piutang perusahaan pembiayaan melanjutkan tren perbaikan meskipun masih berada di zona kontraksi dan mencatatkan pertumbuhan negatif 9,9 persen (yoy) di Juli 2021.
Di tengah perkembangan tersebut, pasar keuangan domestik terjaga stabil. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 20 Agustus 2021 tercatat di level 6.031 atau melemah 0,6 persen (mtd) dengan aliran dana nonresiden tercatat masuk sebesar Rp2,40 triliun.
"Pasar SBN (Surat Berharga Negara) terpantau relatif stabil dengan rerata yield SBN naik 0,3 basis poin (bps) di seluruh tenor. Namun, investor nonresiden tercatat net buy sebesar Rp10,35 triliun," urai Anto.
Di sisi lain, profil risiko lembaga jasa keuangan pada Juli 2021 masih relatif terjaga dengan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) gross tercatat sebesar 3,35 persen (NPL net: 1,09 persen) dan rasio NPF Perusahaan Pembiayaan Juni 2021 turun pada 3,95 persen. Selain itu, Posisi Devisa Neto Juli 2021 sebesar 1,89 persen atau jauh di bawah ambang batas ketentuan sebesar 20 persen.
Likuiditas industri perbankan sampai saat ini masih berada pada level yang memadai. Rasio alat likuid/non-core deposit dan alat likuid/DPK per Juli 2021 terpantau masing-masing pada level 149,32 persen dan 32,51 persen, di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
Permodalan lembaga jasa keuangan juga masih pada level yang memadai. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan tercatat sebesar 24,67 persen, jauh di atas threshold.
Risk-Based Capital industri asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing tercatat sebesar 653,74 persen dan 346,73 persen, jauh di atas ambang batas ketentuan sebesar 120 persen. Begitupun gearing ratio perusahaan pembiayaan yang tercatat sebesar 1,99 kali, jauh di bawah batas maksimum 10 kali.
"OJK secara berkelanjutan melakukan asesmen terhadap sektor jasa keuangan dan perekonomian untuk menjaga momentum percepatan pemulihan ekonomi nasional serta terus memperkuat sinergi dengan para stakeholder dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan," pungkas Anto.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News