Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Erwindo Kolopaking. Foto: Medcom.id/Husen.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Erwindo Kolopaking. Foto: Medcom.id/Husen.

Ini Maksud BI Sebut Rupiah Masih Terjaga Meski Turun Terus

Husen Miftahudin • 09 September 2023 16:33
Jakarta: Bank Indonesia (BI) selalu menyatakan nilai tukar rupiah tetap terjaga sejalan dengan kebijakan stabilisasi yang ditempuh. Meskipun, mata uang Garuda tersebut terus mengalami penurunan hingga menyentuh level Rp15.327 per USD (data Bloomberg per 8 September 2023).
 
Padahal pada Agustus 2023 (sampai dengan 23 Agustus 2023), nilai tukar rupiah secara point to point mengalami pelemahan hingga sebesar 1,41 persen jika dibandingkan dengan akhir Juli 2023. Itu terjadi gara-gara adanya peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
 
Adapun pada posisi 31 Juli 2023, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah berada pada level Rp15.080 per USD. Sementara pada posisi 30 Juni 2023, nilai tukar rupiah berada pada level Rp15.066 per USD.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Erwindo Kolopaking menekankan, Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah melalui berbagai upaya.
 
Diantaranya dengan mengintervensi di pasar valuta asing (valas), efektivitas implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor (DHE) SDA, serta penerbitan instrumen operasi moneter yang pro-market untuk mendukung pendalaman pasar uang dan mendorong masuknya aliran portofolio asing.
 
"Kita enggak pernah menjaga (nilai tukar rupiah) di level tertentu. Tapi selama dia stabil dan konsisten, artinya dari sisi ekspor dia bisa menentukan harga untuk kontrak dan lain-lain sehingga dia bisa memperkirakan pergerakannya seperti apa kalaupun melemah atau menguat, itu yang kita jaga," ungkap Erwindo dalam pelatihan wartawan yang digelar Bank Indonesia di Labuan Bajo, Sabtu, 9 September 2023.
 
Artinya, dengan membandingkan kondisi pada akhir Juli 2023 hingga 23 Agustus 2023, nilai tukar rupiah masih terjaga dan relatif stabil. Meskipun diakuinya, jika secara point to point, mata uang Garuda tersebut melemah.
 
Namun pelemahan rupiah itu masih wajar sesuai dengan kondisi pasar keuangan. Bagi bank sentral, yang berbahaya adalah ketika nilai tukar rupiah langsung mengalami pelemahan yang dalam secara harian.
 
"Yang paling berbahaya ketika dia bergeraknya tidak menguat. Misalnya hari ini menguat jadi Rp13 ribu per USD, besok melemah jadi Rp17 ribu per USD. Orang akan mikir, ini sebenarnya harganya berapa. Kestabilan itu lah yang dituju," tegas Erwindo.
 
Baca juga: Begini Cara BI Jaga Kedaulatan Rupiah di Pulau Terluar

Rupiah lebih baik dari mata uang negara berkembang lain


Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya menyampaikan, nilai tukar rupiah secara year to date (ytd) menguat 1,78 persen dari level akhir Desember 2022. Rupiah lebih baik dibandingkan dengan nilai tukar mata uang berkembang lainnya.
 
Misalnya Rupee India yang mengalami apresiasi sebesar 0,07 persen, Baht Thailand yang malah terdepresiasi sebesar 1,31 persen, dan Peso Filipina yang juga mengalami depresiasi sebesar 1,77 persen.
 
"Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia, inflasi yang rendah, dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik," ungkap Perry.
 
Karena itu, fokus kebijakan moneter Bank Indonesia diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.
 
Hal itu dilakukan dengan terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas. Salah satunya dengan memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi di pasar valas dengan fokus pada transaksi spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan