Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Pagi yang Cerah, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat!

Antara, Angga Bratadharma • 21 Maret 2023 09:27
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa pagi terpantau merekah sejalan dengan penguatan yang terjadi di bursa saham global. Meski demikian, para investor harus tetap berhati-hati karena katalis negatif seperti krisis perbankan di kancah global masih menjadi awan gelap yang siap menerjang pasar modal.
 
IHSG Selasa, 21 Maret 2023, perdagangan pagi, terpantau menguat di posisi 6.620. Level tertinggi di 6.627 dan terendah di 6.609. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 1,2 miliar lembar saham senilai Rp515 miliar. Sebanyak 194 saham menguat, sebanyak 131 saham tertekan, dan sebanyak 209 saham stagnan.
 
Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp15.350 per USD dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.360 per USD.

Saham AS naik

Sementara itu, saham-saham Amerika Serikat (AS) bergerak naik pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penguatan dapat terjadi karena investor memantau perkembangan terbaru terkait krisis di sektor perbankan.
Baca: Lawan Impor Baju Bekas, Asosiasi Tekstil Minta Diskon Bunga dari Perbankan, Mau Ngasih ?

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 382,6 poin atau 1,2 persen menjadi 32.244,58. Kemudian indeks S&P 500 bertambah 34,93 poin atau 0,89 persen menjadi 3.951,57. Indeks Komposit Nasdaq naik 45,03 poin atau 0,39 persen menjadi 11.675,54.

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area hijau, dengan energi dan material masing-masing naik 2,11 persen dan 2,01 persen, memimpin kenaikan. Reli terjadi karena selera risiko meningkat setelah raksasa perbankan Swiss UBS setuju untuk mengakuisisi Credit Suisse yang terkepung.

Dolar AS melemah

Di sisi lain, dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pgi WIB). Para pedagang dengan hati-hati mempertimbangkan pengambilalihan Credit Suisse oleh raksasa perbankan Swiss UBS dengan pemotongan harga yang besar.
 
UBS setuju untuk membeli Credit Suisse pada Minggu, 19 Maret, seharga tiga miliar franc Swiss (USD3,23 miliar) dan menanggung kerugian hingga USD5,4 miliar, dalam merger dipaksakan yang direkayasa oleh otoritas Swiss.
 
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terakhir turun 0,50 persen di 103,270 sehari setelah merger diumumkan, menyentuh level terendah sejak 15 Februari.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan