IHSG Selasa, 28 Maret 2023, perdagangan pagi dibuka di level 6.708 dan tak lama menguat. Posisi tertinggi di 6.739 dan terendah di 6.715. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 3,3 miliar lembar saham senilai Rp1,07 triliun. Sebanyak 255 saham menguat, sebanyak 146 saham melemah, dan sebanyak 210 saham stagnan.
Sedangkan nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Selasa menguat seiring ekspektasi pasar akan berakhirnya pengetatan moneter di Amerika Serikat (AS). Rupiah pada Selasa pagi naik 48 poin atau 0,32 persen ke posisi Rp15.115 per USD dari posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.163 per USD.
"Hari ini masih akan tetap stabil, dengan ada peluang untuk menguat," kata Ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto.
Wall Street beragam
Sementara itu, Wall Street beragam pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Indeks S&P 500 sedikit menguat karena kesepakatan untuk pembelian aset Silicon Valley Bank (SVB) membantu meningkatkan saham bank, sementara penurunan saham terkait teknologi membatasi kenaikan.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 194,55 poin atau 0,6 persen, menjadi 32.432,08. Indeks S&P 500 terkerek 6,54 poin atau 0,16 persen menjadi 3.977,53. Indeks Komposit Nasdaq merosot 55,12 poin atau 0,47 persen menjadi 11.768,84.
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi dan keuangan masing-masing terdongkrak 2,1 persen dan 1,4 persen, melampaui yang lainnya. Sementara itu, sektor jasa komunikasi dan teknologi masing-masing turun 1,08 persen dan 0,85 persen, dua kelompok dengan kinerja terburuk.
Di sisi lain, kurs dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena pelaku pasar menilai tekanan baru-baru ini pada sistem keuangan. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,26 persen menjadi 102,8484.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0796 dibandingkan dengan USD1,0760 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,2289 dibandingkan dengan USD1,2227 pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 131,57 yen Jepang, lebih tinggi dari 130,76 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9157 franc Swiss dari 0,9197 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3650 dolar Kanada dari 1,3741 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,3774 Kronor Swedia dari 10,4269 Kronor Swedia.
Baca: Twitter Terancam Bangkrut, Elon Musk Bakal Pecat Karyawan |
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 194,55 poin atau 0,6 persen, menjadi 32.432,08. Indeks S&P 500 terkerek 6,54 poin atau 0,16 persen menjadi 3.977,53. Indeks Komposit Nasdaq merosot 55,12 poin atau 0,47 persen menjadi 11.768,84.
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi dan keuangan masing-masing terdongkrak 2,1 persen dan 1,4 persen, melampaui yang lainnya. Sementara itu, sektor jasa komunikasi dan teknologi masing-masing turun 1,08 persen dan 0,85 persen, dua kelompok dengan kinerja terburuk.
Di sisi lain, kurs dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena pelaku pasar menilai tekanan baru-baru ini pada sistem keuangan. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,26 persen menjadi 102,8484.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0796 dibandingkan dengan USD1,0760 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,2289 dibandingkan dengan USD1,2227 pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 131,57 yen Jepang, lebih tinggi dari 130,76 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9157 franc Swiss dari 0,9197 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3650 dolar Kanada dari 1,3741 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,3774 Kronor Swedia dari 10,4269 Kronor Swedia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News