Ilustrasi. FOTO: dok MI
Ilustrasi. FOTO: dok MI

Indeks Acuan Saham Indonesia Berpotensi Lanjutkan Pelemahan

Angga Bratadharma • 28 Juli 2023 09:32
Jakarta: Samuel Research Team memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini bergerak melemah. Meski tak bergairah, namun para investor bisa memanfaatkan momentum itu dengan mencari sejumlah saham yang terdiskon untuk diakumulasi.
 
"Pagi ini Nikkei dibuka melemah 1,57 persen dan Kospi dibuka turun 0,38 persen. Kami perkirakan IHSG hari ini akan bergerak melemah, seiring dengan sentimen global dan regional," kata Samuel Research Team, dikutip dari riset hariannya, Jumat, 28 Juli 2023.
 
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat berakhir lebih rendah pada Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), di tengah kekhawatiran atas kemungkinan perubahan kebijakan oleh Bank of Japan (BOJ). Saham menghapus kenaikan awal setelah laporan baru menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari kecepatan yang diharapkan pada kuartal kedua.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 237,40 poin atau 0,67 persen menjadi 35.282,72. Sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 29,34 poin atau 0,64 persen menjadi 4.537,41. Nasdaq turun 77,18 poin atau 0,55 persen menjadi 14.050,11.
Baca: Tumbuh 14,8%, Penyaluran Kredit dan Pembiayaan Bank DKI Capai Rp50,11 Triliun di Kuartal II

Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estat dan utilitas memimpin penurunan dengan turun masing-masing 2,12 persen dan 1,73 persen. Jasa komunikasi melawan tren dengan naik 0,85 persen.
 
Saham AS berbalik lebih rendah dalam perdagangan sore, dengan Dow menghentikan kemenangan beruntun bersejarah. Tiga indeks saham utama memangkas kenaikan awal setelah sebuah laporan berita mengatakan Bank of Japan akan membahas toleransi imbal hasil obligasi domestik yang lebih tinggi pada pertemuan kebijakan.
 
Bank of Japan dilaporkan akan mempertahankan suku bunga sangat rendah tetapi mungkin melakukan perubahan kecil untuk memperpanjang jangka waktu program kebijakan pengendalian hasil, yang mengirim imbal hasil treasury AS 10 tahun di atas empat persen, kenaikan satu hari terbesar sejak September.
 
"Tidak perlu banyak hal untuk menyebabkan aksi jual atau koreksi di pasar saham AS yang sudah overbought. Pada titik tertentu, sesuatu menjadi berita utama yang menarik perhatian pasar, dan investor mengatakan mari lebih berhati-hati, mari mundur --mungkin itulah yang terjadi saat ini," kata Kepala Strategi Global LPL Financial Quincy Krosby.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan