"Di tahun ini kami mau (bisnis) tumbuh 10 persen. Kenapa 10 persen karena kita tidak mau tumbuh seperti tahun lalu yang minus. Kita mau tumbuh (di 2021 ini) dan maunya tumbuh double digit," kata Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara, dalam Diskusi Bersama CIMB Niaga Syariah, Kamis, 19 Agustus 2021.
Untuk pendorong utamanya, lanjutnya, diharapkan bisa dikontribusikan oleh consumer banking dan Small Medium Enterprise (SME). Pertumbuhan jumlah pembiayaan secara year to date (ytd) atau sampai Juni 2021 berasal dari segmen konsumer, FIG, dan SME. Adapun penyaluran pembiayaan tumbuh 3,5 persen ytd menjadi Rp33,1 triliun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sedangkan untuk segmen korporasi, Pandji mengaku tidak menjadi target utama mengingat kontribusinya belum maksimal baik di tahun lalu maupun di sepanjang tahun ini sampai Juni 2021. Hal tersebut sejalan dengan pandemi covid-19 yang menghantam keras perekonomian Indonesia dan memukul bisnis korporasi di Tanah Air.
"Kalau kita lihat tahun lalu penurunan terjadi (akibat pandemi covid-19) dan paling besar adalah sektor korporasi. Dan kalau kita lihat di 2021 ini pertumbuhan paling besar konsumer dan SME. Tapi tidak demikian dengan sektor korporasi. Kita melihat sektor korporasi adalah salah satu sektor yang masih perlu mendapat perhatian," ucapnya.
Dengan dasar itu, masih kata Pandji, pihaknya memilih strategi untuk menjaga kualitas penyaluran pembiayaan di segmen korporasi. "Dari segi korporasi adalah bagaimana saat ini tetap sehat. Jadi kalau ditanya targetnya (korporasi) kita tidak mau ngoyo dengan sektor korporasi," tuturnya.
"Karena sektor korporasi baik dari swasta maupun BUMN masih belum optimal. Yang akan kita kejar dari sektor konsumer dan kalau sektor korporasi salah satu bonus buat kita tapi bukan sesuatu yang kita dorong atau kejar," pungkasnya.