Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani
Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani

BI: Uang Beredar di Juli 2021 Capai Rp7.149,2 Triliun

Husen Miftahudin • 25 Agustus 2021 15:32
Jakarta: Bank Indonesia (BI) menyatakan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2021 tetap tumbuh terjaga. Posisi M2 mencapai Rp7.149,2 triliun atau tumbuh sebesar 8,9 persen year on year (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tumbuh hingga 11,4 persen (yoy).
 
Perlambatan terjadi pada komponen M1 dan uang kuasi. Uang kuasi pada Juli 2021 tercatat sebesar Rp5.198,7 triliun dengan pangsa 72,7 persen terhadap M2, tumbuh melambat dari 9,6 persen (yoy) pada Juni 2021 menjadi 6,8 persen (yoy).
 
"Perlambatan terjadi pada seluruh instrumen uang kuasi baik tabungan, simpanan berjangka, maupun giro valas," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam Analisis Uang Beredar Juli 2021 dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Rabu, 25 Agustus 2021.

Sementara itu, komponen M1 pada Juli 2021 tercatat tumbuh sebesar 14,9 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 17,0 persen (yoy). Ini terutama dipengaruhi oleh perlambatan giro rupiah.
 
"Giro rupiah masyarakat pada Juli 2021 tumbuh sebesar 15,7 persen (yoy), atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai sebesar 19,3 persen (yoy)," paparnya.
 
Meskipun demikian, dana float (saldo) uang elektronik yang diterbitkan bank tumbuh 21,0 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 9,8 persen (yoy). Dana float pada Juli 2021 tercatat Rp2,9 triliun dengan pangsa 0,15 persen terhadap M1.
 
Di sisi lain, kartal di luar sistem moneter (currency outside bank) pada Juli 2021 tercatat sebesar Rp758,8 triliun, atau tumbuh 13,6 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 13,4 persen (yoy).
 
"Surat berharga selain saham masih menunjukkan pertumbuhan negatif sebesar minus 9,1 persen (yoy), meskipun tidak sedalam bulan sebelumnya sebesar minus 21,5 persen (yoy). Ini seiring peningkatan kepemilikan lembaga keuangan non bank atas surat berharga yang diterbitkan bank dan bank sentral, baik dalam rupiah maupun valas," ungkap Erwin.
 
Berdasarkan faktor yang memengaruhi uang yang beredar, perkembangan M2 pada Juli 2021 terutama dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih dan penyaluran kredit. Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 4,3 persen (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan pada Juni 2021 sebesar 11,5 persen (yoy).
 
"Hal tersebut disebabkan oleh perlambatan tagihan sistem moneter kepada bukan penduduk, terutama berupa kepemilikan surat berharga," urai dia.
 
Sementara itu, penyaluran kredit pada Juli 2021 mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,3 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,4 persen (yoy) sejalan dengan perlambatan penyaluran kredit investasi.
 
"Untuk tagihan bersih kepada pemerintah pusat tercatat meningkat dari 38,4 persen (yoy) menjadi 38,7 persen (yoy). Peningkatan tersebut disebabkan oleh perlambatan kewajiban sistem moneter kepada pemerintah pusat berupa simpanan dalam rupiah maupun valas," pungkas Erwin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan