Ilustrasi. Foto: dok MI/Tri Handiyatno.
Ilustrasi. Foto: dok MI/Tri Handiyatno.

PMI Manufaktur Ekspansif, Rupiah Kembali Unjuk Gigi

Husen Miftahudin • 04 Oktober 2021 17:04
Jakarta: Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai ekspansifnya sektor industri manufaktur pada September 2021 membuat pasar kembali optimistis, dan mendorong rupiah unjuk gigi pada perdagangan awal pekan ini. Adapun nilai Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada September 2021 mencapai 52,2 atau melonjak dari 43,7 pada Agustus 2021.
 
"Ini karena membaiknya data yang terlihat dari indikator aktivitas manufaktur PMI manufaktur yang kembali menunjukkan arah pemulihan semakin kuat, yaitu sebesar 52,2 di September 2021. Angka ini berarti aktivitas produksi manufaktur diekspektasi akan kembali di zona ekspansi (di atas 50) setelah dua bulan berada di level kontraksi (Juli 40,1 dan Agustus 43,7)," ungkap Ibrahim, dalam siaran persnya, Senin, 4 Oktober 2021.
 
Ibrahim menambahkan, perbaikan aktivitas sisi produksi terjadi sangat cepat seiring dengan kemajuan pengendalian pandemi covid-19 yang juga berjalan efektif. Kemajuan ini akan terus meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam beraktivitas sejalan dengan langkah pemerintah untuk melakukan pembukaan bertahap secara hati-hati dengan menurunkan level PPKM Jawa-Bali.

Indikator sisi konsumsi juga menunjukkan tren meningkat pesat. Laju pemulihan aktivitas konsumsi tercermin dari inflasi September yang tercatat 1,60 persen (yoy), meningkat tipis dari angka Agustus 1,59 persen (yoy). Inflasi September dipengaruhi oleh naiknya inflasi administered price seiring mobilitas masyarakat yang mulai meningkat.
 
"Terkendalinya pandemi tidak lepas dari dukungan seluruh pihak, baik dalam menjaga mobilitas, beradaptasi dengan kenormalan baru, hingga menyukseskan vaksinasi. Pemerintah melalui APBN memegang peranan penting melalui program pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi nasional," jelas dia.
 
Meskipun demikian, menurut Ibrahim, ketidakpastian akibat pandemi masih tinggi sampai saat ini. Oleh karena itu, APBN terus bersiaga dan tetap memiliki fleksibilitas sebagai instrumen kebijakan. Pemerintah terus mengambil langkah antisipatif dan mengambil langkah-langkah yang semakin efektif dalam pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi.
 
"Program PEN di 2021 dialokasikan sebesar Rp744,77 triliun, meningkat dari alokasi awal untuk merespons eskalasi dampak varian Delta. Hingga kini, alokasi anggaran PEN telah tersalur 54 persen untuk berbagai kebutuhan penanganan pandemi," urai dia.
 
Dari faktor eksternal, Ibrahim menuturkan bahwa saham pengembang China Evergrande Group dihentikan di Hong Kong. Kondisi ini memicu kembali kekhawatiran tentang penularan global dari kesengsaraan utang pengembang.
 
Selain itu, lanjutnya, The Fed bisa hampir memenuhi mandat inflasi yang ditetapkan untuk menaikkan suku bunga. Namun hal itu dianggap bisa menjadi satu tahun atau lebih lama sebelum tujuan pekerjaan bank sentral terpenuhi untuk memungkinkan kenaikan suku bunga.
 
"Kondisi kenaikan suku bunga dapat dipenuhi pada akhir 2022, dengan inflasi diperkirakan akan kembali ke target Fed pada 2022. Sementara itu, investor juga menunggu banyak keputusan kebijakan bank sentral, dengan Reserve Bank of Australia menjatuhkan keputusan kebijakannya pada hari Selasa, Reserve Bank of New Zealand menyusul sehari kemudian dan Reserve Bank of India menjatuhkan keputusannya pada Jumat," jelas Ibrahim.
 
Adapun mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan awal pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat signifikan ke level Rp14.266 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 41 poin atau setara 0,29 persen dari posisi Rp14.307 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah stagnan di posisi Rp14.265 per USD. Berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.276 per USD atau naik 39 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.315 per USD.
 
"Untuk perdagangan besok Selasa, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.250 per USD hingga Rp14.290 per USD," pungkas Ibrahim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan