Ilustrasi. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma

Sepekan, IHSG Belum Punya Nyali Bergerak di Zona Hijau

Angga Bratadharma • 27 Maret 2021 11:29
Jakarta: Selama periode 22-26 Maret 2021, pasar modal Indonesia mencatat pergerakan data selama sepekan berada di zona merah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami perubahan sebanyak 2,53 persen yaitu pada level 6.195,562 dari posisi 6.356,160 pada penutupan pekan lalu.
 
Kemudian perubahan juga terjadi pada kapitalisasi pasar selama sepekan yaitu sebanyak 2,24 persen atau sebesar Rp7.309,902 triliun dari Rp7.477,625 triliun pada pekan sebelumnya. Sedangkan untuk rata-rata volume transaksi harian berubah sebanyak 6,79 persen menjadi 15,653 miliar saham dari 16,793 miliar saham sepekan yang lalu.
 
Rata-rata frekuensi harian turut berubah 3,05 persen menjadi 1.102.435 kali transaksi dibandingkan dengan 1.137.111 kali transaksi pada penutupan minggu lalu. Rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami perubahan sebanyak 6,66 persen menjadi Rp10,692 triliun dari Rp11,455 triliun pada pekan sebelumnya.

"Investor asing pada Jumat mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp294,94 miliar. Sedangkan sepanjang 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp13,294 triliun," kata Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 27 Maret 2021.
 
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2021 adalah 18 emisi dari 15 emiten senilai Rp19,09 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 479 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp431,71 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 130 emiten.
 
"Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 142 seri dengan nilai nominal Rp4.126,89 triliun dan USD400 juta. EBA sebanyak 11 emisi senilai Rp7,21 triliun," tuturnya.
 
Sementara itu, pada Kamis, 25 Maret, perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka secara virtual oleh PT Indo Premier Investment Management (IPIM) dalam rangka pencatatan perdana Reksa Dana Indeks Premier ETF FTSE Indonesia ESG (XIFE). XIFE merupakan ETF ke-14 yang diluncurkan oleh IPIM dan merupakan ETF ke-48 di BEI sampai dengan saat ini.
 
Kali ini, IPIM bekerja sama dengan penyedia indeks global, FTSE Russell, dalam meluncurkan Reksa Dana XIFE yang menggunakan indeks FTSE Indonesia ESG sebagai acuan investasi. IPIM beranggapan di tengah kondisi pasar yang sangat dinamis seperti saat ini, ETF dapat dijadikan alternatif instrumen investasi yang tepat oleh investor.
 
Pada pekan ini juga terdapat pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap IV Tahun 2021 (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk mulai dicatatkan di BEI pada Rabu, 24 Maret.  Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi ini adalah idA+ (Single A+).
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan