Ilustrasi. Foto: Dokumen Adhi Karya
Ilustrasi. Foto: Dokumen Adhi Karya

Adhi Catat Kontrak hingga Rp18,1 Triliun, Terbanyak untuk Proyek IKN

Annisa ayu artanti • 20 Oktober 2022 12:37
Jakarta: PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat raihan kontrak baru hingga September 2022 sebesar Rp18,1 triliun. Mayoritas kontrak baru tersebut diperoleh dari proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
 
"ADHI merealisasikan perolehan kontrak baru sampai dengan September 2022 sebesar Rp18,1 triliun. Nilai tersebut meningkat sebesar 57,3 persen dibandingkan dengan perolehan kontrak pada September 2021 yang lalu," kata Corporate Secretary ADHI Farid Budiyanto dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 Oktober 2022.
 
Ia menjelaskan, pembangunan IKN telah berkontribusi dalam perolehan kontrak hingga September 2022 dengan total nilai kontrak sebesar Rp1,4 triliun.
 
Baca juga: Jokowi: Tak Perlu Ragu dan Bimbang dengan IKN! 

Perolehan kontrak tersebut didominasi oleh proyek pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 3A Segmen Karangjoang-Kariangau dengan nilai kontrak Rp1,1 triliun.

Selain itu, ADHI juga telah memperoleh kontrak pekerjaan proyek pembangunan hunian pekerja dan fender jembatan Pulau Balang.
 
Berdasarkan profil kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru tersebut terdiri dari bisnis konstruksi sebesar 90 persen, properti sebesar enam persen,
dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
 
Selain lini bisnis, kontrak untuk periode ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek jalan dan jembatan sebesar 40 persen, gedung sebesar 12 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan dermaga, jalur kereta api, sumber daya air dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 48 persen.
 
"Peningkatan kontrak baru ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan bagi ADHI," jelasnya.
 
Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mendorong investor dalam dan luar negeri untuk membangun IKN di Kalimantan.
 
Arsjad menilai pembangunan IKN tidak dapat terjadi jika hanya diwujudkan oleh pemerintah, tetapi harus dibangun secara bersama dengan semangat gotong royong terutama oleh investor dalam negeri dan juga luar negeri serta menggabungkan pemikiran-pemikiran terbaik di Indonesia.
 
"Artinya, dibutuhkan adanya kontribusi yang optimal baik dari sektor swasta maupun publik," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan